JAWA KILAT
Mode Gelap
Artikel teks besar

Viral! Seorang Pria Tampar Wanita di Bendungan Tajum Ajibarang, Aksinya Picu Keprihatinan Publik

Viral! Seorang Pria Tampar Wanita di Bendungan Tajum Ajibarang, Aksinya Picu Keprihatinan Publik
Seorang wanita yang ditampar oleh pria (Dok. Ist) 


JawaUpdate.com - Sebuah video yang diduga direkam di kawasan Bendungan Tajum, Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada 27 Desember 2025, beredar luas di media sosial. 

Video tersebut memicu kemarahan dan keprihatinan publik karena menampilkan dugaan tindak kekerasan terhadap seorang perempuan di ruang terbuka.

Dalam rekaman yang dibagikan akun Facebook @Astri Nurdiyantu, terlihat seorang pria yang disebut-sebut sebagai mantan pacar korban melakukan kekerasan fisik dengan menampar perempuan tersebut. 

Peristiwa itu terjadi di area publik, namun sangat disayangkan tidak tampak adanya tindakan tegas dari orang-orang di sekitar lokasi untuk menghentikan atau melindungi korban.

Kejadian ini menuai sorotan karena kekerasan fisik dilakukan secara terang-terangan di tempat umum. Banyak pihak menilai tindakan tersebut sebagai sinyal bahaya, terutama bagi keselamatan korban ke depannya.

Sejumlah warganet dan pihak yang peduli menyampaikan kekhawatiran bahwa jika kekerasan seperti ini dibiarkan, risikonya bisa semakin besar dan berulang. 

Mereka juga mengimbau agar korban segera menjauh dari pelaku demi keselamatan diri sendiri, karena hubungan yang disertai kekerasan berpotensi berujung pada dampak yang lebih serius.

Masyarakat turut mendesak aparat penegak hukum, khususnya Polresta Banyumas dan Polsek Ajibarang, untuk segera menindaklanjuti kejadian tersebut. 

Pelaku kekerasan dinilai perlu diproses secara hukum agar kejadian serupa tidak terulang, sekaligus memberikan rasa aman bagi perempuan dan masyarakat secara luas.

Banyak pihak menilai kekerasan terhadap perempuan, terlebih di ruang publik, tidak boleh dianggap sepele. 

Penegakan hukum yang tegas diharapkan dapat menjadi peringatan bahwa tindakan kekerasan tidak dapat dibenarkan dalam kondisi apa pun.

Di sisi lain, kolom komentar media sosial juga dipenuhi beragam tanggapan. Sebagian warganet justru memperdebatkan soal perekam dan penyebar video, dengan nada sindiran bahwa orang yang merekam bisa ikut terseret masalah hukum.

Namun, tidak sedikit pula yang menilai bahwa video tersebut penting sebagai bukti awal agar kasus ini mendapat perhatian dan tidak ditutupi. 

Perdebatan ini mencerminkan dilema di masyarakat antara kepedulian sosial dan kekhawatiran terhadap konsekuensi hukum.

Peristiwa ini kembali mengingatkan pentingnya kepedulian bersama terhadap korban kekerasan. 

Banyak pihak berharap kejadian di Ajibarang ini tidak berhenti hanya sebagai viral di media sosial, melainkan benar-benar ditindaklanjuti secara serius oleh pihak berwenang.

Masyarakat juga diimbau untuk lebih berani membantu korban kekerasan, setidaknya dengan melerai, melaporkan, atau memberikan dukungan, agar kejadian serupa tidak terus berulang dan mengancam keselamatan perempuan di ruang publik.

Posting Komentar