Apakah Mobil yang Sering Digunakan Jarak Jauh Lebih Mudah Rusak? Ini Penjelasannya
![]() |
| Ilustrasi mobil yang digunakan perjalanan jarak jauh (Dok. Ist) |
JawaUpdate.com - Banyak pemilik mobil sering merasa khawatir saat kendaraannya digunakan untuk perjalanan panjang, seperti mudik, perjalanan kerja, atau liburan ke luar kota. Lantas, apakah mobil yang sering digunakan jarak jauh lebih mudah rusak?
Kekhawatiran yang paling sering muncul adalah anggapan bahwa mobil, baik Honda HR-V maupun model lainnya yang sering dipakai jarak jauh akan lebih cepat mengalami kerusakan.
Apakah Mobil yang Sering Digunakan Jarak Jauh Lebih Mudah Rusak?
Menjawab pertanyaan, apakah mobil yang sering digunakan jarak jauh lebih mudah rusak? Jawabannya tidak selalu. Faktanya, mobil yang sering melakukan perjalanan panjang justru bisa lebih awet.
Akan tetapi, Kamu harus memperhatikan cara penggunaan dan perawatannya. Untuk memahami alasannya, yuk kita bahas faktor-faktor yang memengaruhi kondisi mobil saat digunakan untuk jarak jauh
1. Mesin Justru Bekerja Lebih Stabil
Perjalanan jauh umumnya dilakukan di jalan tol atau jalur berkecepatan stabil. Kondisi ini memberikan keuntungan bagi mesin, seperti suhu mesin terjaga dalam kondisi ideal, tidak terlalu banyak stop-and-go.
Berbeda dengan mobil yang lebih sering berjalan di dalam kota. Mesin sering hidup-mati, perpindahan gigi lebih sering, dan kecepatan naik turun. Kondisi ini malah membuat beberapa komponen lebih cepat aus, misalnya rem dan kopling.
2. Ada Komponen yang Lebih Cepat Aus
Meskipun mesin lebih “happy” saat menempuh perjalanan panjang, bukan berarti semua komponen aman. Ada bagian-bagian mobil yang justru bekerja ekstra saat perjalanan jauh, seperti ban, rem dan suspensi.
Karena itu, setelah melakukan perjalanan jauh, penting untuk mengecek kondisi mobil secara menyeluruh.
3. Perawatan Berkala Itu Wajib
Kunci agar mobil tetap awet adalah rutin servis dan melakukan pengecekan sebelum dan sesudah perjalanan. Beberapa hal yang perlu Kamu lakukan adalah mengganti oli sesuai anjuran pabrikan dan memastikan cairan kendaraan dalam kondisi cukup
Dengan perawatan yang baik, mobil Kamu tetap tangguh meskipun sering diajak melaju ratusan kilometer.
4. Gaya Mengemudi Berpengaruh Besar
Pemakaian jarak jauh bukan faktor utama kerusakan mobil. Cara Kamu mengemudi jauh lebih menentukan kondisi kendaraan, misalnya mengemudi terlalu agresif, rem mendadak atau gas mendadak dan membawa beban berlebih
Sebaliknya, mengemudi dengan santai dan terkontrol akan membuat mobil lebih awet, baik untuk dipakai jauh maupun dekat.
5. Pengaruh pada Nilai Jual Mobil
Memang benar, odometer akan cepat bertambah jika mobil sering dipakai keluar kota. Ini bisa menurunkan harga jual kembali karena jarak tempuh tinggi sering dipakai sebagai indikator kondisi mobil.
Tapi jangan salah, bila Kamu memiliki catatan servis yang lengkap, kondisi mesin tetap prima, dan mobil terawat, harga jualnya masih bisa bersaing. Pembeli biasanya akan mempertimbangkan riwayat perawatan tersebut.
Jadi, apakah mobil yang sering digunakan jarak jauh lebih mudah rusak? Yidak. Justru bisa lebih awet selama dirawat secara berkala, dikendarai dengan cara yang tepat dan diicek kondisinya sebelum dan setelah perjalanan.
