Fakta Sphinx: Makhluk Mitologis yang Misterius dan Selalu Bikin Penasaran
![]() |
| Patung Sphinx (Dok. Ist) |
JawaUpdate.com - Kamu mungkin sudah sering melihat Sphinx dalam foto-foto Mesir Kuno, patung besar berbadan singa dengan wajah manusia yang menghadap ke timur. Tapi sebenarnya, ada banyak fakta Sphinx yang jauh lebih menarik.
Makhluk mitologis ini bukan hanya ikon Mesir, tapi juga bagian dari kisah lintas budaya yang menyebar hingga Yunani, Asia, bahkan dunia modern. Nah, biar Kamu tidak penasaran, berikut penjelasan lengkap tentang Sphinx.
Fakta Sphinx Mesir yang Menjadi Simbol Kekuatan dan Kebijaksanaan
Kalau Kamu berdiri di dataran tinggi Giza saat matahari terbit, Kamu akan melihat Sphinx Agung berdiri megah membelakangi piramida. Patung ini bukan sekadar karya seni; ia adalah simbol kekuasaan.
Dalam kepercayaan Mesir Kuno, firaun dipandang sebagai makhluk setengah ilahi. Itu sebabnya tubuh singa (melambangkan kekuatan) dan wajah manusia (melambangkan kebijaksanaan) digabungkan menjadi satu.
Salah satu fakta Sphinx yang jarang diketahui adalah bahwa patung ini dipahat dari satu bongkahan batu kapur besar. Dibangun pada masa Firaun Khafre sekitar abad ke-26 SM, Sphinx Giza dulunya bahkan dicat warna-warni.
Penelitian modern menunjukkan bahwa pembangunan Sphinx melibatkan ribuan pekerja, kebanyakan petani yang bekerja saat banjir Sungai Nil. Mereka memakai alat sederhana seperti palu batu dan pahat tembaga.
Jadi, kalau ada teori yang bilang Sphinx dibangun alien atau bangsa misterius, itu tidak berdasar ya. Fakta arkeologi membuktikan bahwa proyek besar itu adalah hasil kerja keras masyarakat Mesir sendiri.
Sphinx Tidak Hanya Ada di Mesir
Ini salah satu fakta Sphinx paling menarik, ternyata bentuk makhluk hibrida ini tidak hanya muncul di Mesir. Ketika ide dan budaya menyebar lewat perdagangan, bentuk dan makna Sphinx ikut berubah.
1. Yunani: Sphinx Sang Penguji
Di Yunani, Sphinx bukan pelindung, tapi makhluk berbahaya dengan tubuh singa, kepala wanita, dan sayap burung. Ia terkenal karena teka-teki kepada Oedipus: "Makhluk apa yang berjalan dengan empat kaki di pagi hari, dua kaki di siang hari, dan tiga kaki di malam hari?"
Jawabannya adalah manusia, dan setelah Oedipus berhasil menjawab, Sphinx memilih mengakhiri hidupnya.
2. Asia: Penjaga Kuil
Bentuk Sphinx berubah lagi di India, Myanmar, hingga Thailand. Di India, ada purushamr̥ga, makhluk kepala manusia dengan tubuh hewan yang dipercaya menahan dosa pengunjung kuil.
Di Myanmar ada manussiha, dan di Thailand ada norasingha. Meski bentuknya berbeda-beda, fungsinya sama: sebagai penjaga tempat suci.
Kenapa Motif Sphinx Bisa Menyebar ke Banyak Negara?
Jawaban utamanya adalah perdagangan dan kontak budaya. Pedagang dari Mesir, Yunani, Persia, dan India membawa barang dagangan sekaligus simbol budaya. Kisah, mitos, dan motif seni berpindah secara alami seiring perjalanan para pedagang.
Itulah sebabnya, di Asia Kamu bisa menemukan patung-patung makhluk berkepala manusia dan berbadan hewan yang mirip Sphinx Mesir.
Kalau Kamu melihat makhluk berbadan singa dan berkepala burung, itu bukan Sphinx, melainkan griffin. Keduanya sama-sama makhluk hibrida dalam mitologi kuno, tapi fungsinya berbeda.
Menariknya, griffin justru lebih populer di Eropa Abad Pertengahan, sementara Sphinx sempat “menghilang” dari pusat perhatian.
Sphinx yang Terkubur Pasir dan Bangkit Lagi
Salah satu fakta Sphinx yang sering luput dari perhatian adalah bahwa patung raksasa ini pernah terkubur pasir hingga hanya kepalanya saja yang terlihat. Baru pada abad ke-19, para arkeolog menggali seluruh tubuhnya hingga tampak seperti sekarang.
Kebangkitan minat dunia terhadap Sphinx dimulai ketika Napoleon membawa para ahli ke Mesir pada akhir 1700-an. Sejak saat itu, Sphinx kembali jadi simbol misteri Mesir Kuno.
Hari ini, Sphinx tidak lagi dianggap sakral seperti ribuan tahun lalu. Ia kini hadir sebagai ikon budaya pop yang muncul dalam film dan game bertema petualangan
Salah satu misteri yang sering dibahas adalah orientasinya yang tepat menghadap ke matahari terbit. Banyak yang percaya itu bagian dari konsep kosmologi kerajaan, bukan kebetulan.
Sphinx adalah makhluk yang selalu berubah makna tergantung siapa yang bercerita. Di dunia modern, ia simbol teka-teki dan sejarah kuno. Itulah fakta Sphinx yang membuatnya tetap hidup dalam imajinasi dunia hingga hari ini.
