Vokalis dan Bassis Band Underground di Kota Batu Jadi Korban Pengeroyokan, Ini Motif Pelakunya
![]() |
| Konferensi pers kasus pembacokan vokalis band (Dok. Ist) |
JawaUpdate.com - Insiden kekerasan terjadi dalam sebuah acara musik underground di Kota Batu.
Seorang vokalis sekaligus bassis band bernama Husttle menjadi korban pengeroyokan hingga pembacokan oleh sekelompok orang. Polisi telah menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus ini.
Kasat Reskrim Polres Batu, Iptu Joko Suprianto, menjelaskan bahwa aksi brutal tersebut berawal dari kesalahpahaman saat moshing. Menurutnya, para pelaku tersulut emosi setelah terjadi gesekan fisik dengan korban, Irmanda Putra.
"Jadi dalam acara itu ada 10 band yang tampil dan korban ini ada di urutan keenam. Sebelum bandnya tampil, korban sempat ikut moshing dan terjadi gesekan dengan tersangka. Puncaknya saat korban tampil terjadi pengeroyokan hingga pembacokan," ujar Joko di Polres Batu, Jumat (21/11)
Polisi mengamankan lima tersangka yang terdiri dari tiga orang dewasa dan dua remaja. Dua di antaranya masih berusia di bawah umur, yakni HM (17), OS (16), NN (25), MMAL (24), dan YNM (18).
Kelima pelaku kini menjalani proses hukum lebih lanjut. Polisi juga masih mendalami apakah ada pelaku lain yang terlibat.
Dalam acara musik tersebut, terdapat sepuluh band yang tampil. Band Husttle berada pada urutan keenam sehingga Irmanda sempat berada di area moshing sebelum tampil.
Ketegangan yang muncul akibat gesekan kecil itu berkembang menjadi aksi kekerasan yang lebih serius.
Saat Husttle akhirnya tampil di panggung, para tersangka diduga langsung meluapkan emosi mereka dengan melakukan pengeroyokan dan pembacokan terhadap Irmanda.
Polisi terus melakukan pendalaman untuk mengungkap detail kejadian, termasuk kronologi lengkap serta alat yang digunakan dalam pembacokan.
Kasus ini mendapat perhatian karena melibatkan remaja dan terjadi di tengah komunitas musik underground yang seharusnya menjadi ruang berekspresi secara aman.
