Terungkap! Inilah Daftar Perusahaan AMD di Indonesia yang Pakai Air Sumur
![]() |
| Aqua menjadi salah satu perusahaan yang terbuka kepada publik terkait sumber air yang digunakan (Dok. Ist) |
JawaUpdate.com - Sebanyak delapan perusahaan besar produsen air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia akhirnya secara terbuka menjelaskan sumber air yang mereka gunakan.
Pengungkapan ini disampaikan dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI pada Senin (10/11)
Kedelapan perusahaan tersebut adalah PT Panfila Indosari (merek RON 88), PT Amidis Tirta Mulia (Amidis), PT Tirta Fresindo Jaya (Le Minerale), PT Muawanah Al Ma’soem (Al Masoem), PT Super Wahana Techno (Pristine), PT Tirta Investama (Aqua), PT Sariguna Primatirta Tbk (Cleo), dan PT Jaya Lestari Sejahtera (Le Yasmin).
Hanya Empat Perusahaan Gunakan Mata Air Pegunungan
Dari delapan perusahaan itu, empat di antaranya menyatakan menggunakan sumber air langsung dari mata air pegunungan. Mereka adalah RON 88, Al Masoem, Pristine, dan Aqua.
1. RON 88 – Pegunungan Mandalawangi, Kabupaten Bandung
PT Panfila Indosari sebagai produsen air minum RON 88 menjelaskan bahwa air yang mereka gunakan berasal dari mata air alami di Pegunungan Mandalawangi. Air tersebut keluar langsung dari celah batuan pegunungan tanpa melalui proses pengeboran.
2. Al Masoem – Pegunungan Manglayang, Kabupaten Bandung
Produsen air minum Al Masoem, yakni PT Muawanah Al Ma’soem, juga mengambil air dari sumber alami, tepatnya di kawasan Pegunungan Manglayang. Pabriknya berjarak sekitar enam kilometer dari gunung tersebut.
3. Pristine – Gunung Pangrango, Kabupaten Bogor
Sementara itu, PT Super Wahana Techno yang memproduksi air minum merek Pristine menggunakan mata air dari Gunung Pangrango di Kabupaten Bogor. Direktur perusahaan, Edwin, menegaskan bahwa air berasal dari sumber pegunungan yang sama
4. Aqua – Beberapa Gunung di Indonesia
PT Tirta Investama, produsen Aqua, menjelaskan bahwa mereka memiliki beberapa sumber mata air di berbagai gunung di Indonesia. Hal ini disesuaikan dengan lokasi pabrik yang tersebar di berbagai daerah.
Empat Perusahaan Lain Gunakan Sumber Air Tanah Dalam
Berbeda dengan empat perusahaan di atas, empat produsen AMDK lainnya menggunakan air tanah dalam atau sumber air bawah tanah.
5. Le Minerale – Air Tanah Dalam dari Daerah Resapan Tinggi
PT Tirta Fresindo Jaya yang memproduksi Le Minerale mengambil air dari akuifer dalam (lapisan air tanah dalam) dengan kedalaman antara 80 hingga 120 meter. Lokasi pengambilannya berada di daerah resapan pada dataran tinggi di atas 800 meter.
6. Amidis – Air Bawah Tanah dan Proses Destilasi
Produsen air Amidis, PT Amidis Tirta Mulia, menggunakan air bawah tanah yang kemudian diproses melalui sistem destilasi. Pihak perusahaan menegaskan bahwa mereka tidak pernah mengklaim menggunakan air pegunungan.
7. Cleo – Air Tanah Dalam
Selanjutnya, PT Sariguna Primatirta Tbk sebagai produsen air minum Cleo juga menggunakan sumber air dari tanah dalam, bukan dari mata air pegunungan.
8. Le Yasmin – Sumur Dalam di Sentul, Bogor
Terakhir, PT Jaya Lestari Sejahtera yang memproduksi Le Yasmin memperoleh air dari sumur dalam di kawasan Sentul, Bogor. Kedalaman sumur yang digunakan berkisar antara 100 hingga 120 meter
Hasil pemaparan di DPR menunjukkan bahwa tidak semua produsen air minum dalam kemasan di Indonesia mengambil air dari sumber mata air pegunungan.
Hanya separuh dari perusahaan besar tersebut yang benar-benar menggunakan mata air alami dari pegunungan. Sisanya memanfaatkan air tanah dalam yang diolah dengan teknologi tertentu untuk menjaga kualitas dan keamanan konsumsi.
