JAWA KILAT
Mode Gelap
Artikel teks besar

Sedang Hangat Diperbincangkan, Ini Dia Cara Menyikapi Redenominasi Rupiah

Sedang Hangat Diperbincangkan, Ini Dia Cara Menyikapi Redenominasi Rupiah
Redenominasi rupiah kini terus menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat (Dok. Canva) 


JawaUpdate.com - Isu mengenai redenominasi rupiah kembali mencuri perhatian publik. Kebijakan penyederhanaan angka pada rupiah ini sebelumnya telah berhasil diterapkan di beberapa negara, seperti Turki, dan kini masuk dalam rencana pemerintah Indonesia.

Menurut penjelasan resmi Kementerian Keuangan, redenominasi adalah penyederhanaan nilai mata uang dengan menghilangkan beberapa digit nol pada nominal uang tanpa mengubah daya beli maupun nilai tukarnya. Artinya, perubahan hanya terjadi pada tampilan angka, bukan pada nilai ekonominya.

Rencana redenominasi rupiah telah dimasukkan dalam Rencana Strategis 2025–2029 dan jika prosesnya berjalan sesuai tahapan, regulasinya ditargetkan selesai pada 2027. 

Namun, implementasi penuh kebijakan ini tidak bisa dilakukan secara cepat. Diperkirakan, butuh waktu sekitar 8–10 tahun hingga redenominasi benar-benar berjalan efektif, atau paling cepat sekitar tahun 2035.

Lalu, apa yang bisa dilakukan masyarakat sejak sekarang? Berikut 5 cara menyikapi redenominasi rupiah yang dapat diterapkan agar tidak salah langkah.

1. Memahami Apa Itu Redenominasi

Langkah pertama dan paling penting adalah memahami konsep redenominasi itu sendiri. Sederhananya, redenominasi membuat angka rupiah tampak lebih ringkas. 

Misalnya, uang Rp25.000 nantinya mungkin akan ditulis menjadi Rp25, tetapi nilai riilnya tetap sama saat digunakan berbelanja.

Dengan memahami esensinya, masyarakat tidak akan salah menafsirkan bahwa nilai uang dipotong atau menjadi lebih kecil. Perubahan ini murni soal penyederhanaan angka.

2. Mempersiapkan Diri untuk Masa Transisi

Walau implementasinya belum dekat, masyarakat maupun pelaku usaha bisa mulai menyiapkan diri. Misalnya, menyesuaikan sistem pencatatan keuangan pribadi.

Pemilik UMKM atau bisnis dapat memperbarui software transaksi agar siap dengan format nominal baru.

Membiasakan diri membaca dua versi nominal (lama dan baru), karena pada masa transisi keduanya akan digunakan bersamaan..Persiapan sejak dini akan mempermudah proses adaptasi nanti.

3. Tetap Tenang dan Tidak Perlu Panik

Salah satu cara menyikapi redenominasi rupiah adalah tidak terburu-buru mengambil tindakan yang tidak perlu. 

Redenominasi tidak mengurangi daya beli, tidak memotong tabungan, dan tidak membuat nilai uang menyusut.

Tidak ada alasan untuk menimbun barang, menarik uang dalam jumlah besar, atau menukarkan rupiah ke mata uang asing secara berlebihan. Pemerintah juga menekankan bahwa kebijakan ini dilakukan secara perlahan dan penuh kehati-hatian.

4. Mengikuti Informasi dari Sumber Terpercaya

Bank Indonesia telah menegaskan bahwa penerapan redenominasi tidak dilakukan terburu-buru. Ada banyak kajian yang perlu diselesaikan, mulai dari kondisi ekonomi hingga stabilitas politik.

Karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengikuti perkembangan informasi dari website resmi pemerintah, media massa yang terbukti kredibilitasnya, akkun resmi Bank Indonesia atau Kementerian Keuangan.

Dengan begitu, masyarakat terhindar dari hoaks atau informasi palsu terkait redenominasi.

5. Menukarkan Uang di Tempat Resmi Saat Waktunya Tiba

Jika redenominasi sudah berjalan penuh, masyarakat nantinya akan diminta menukarkan uang lama ke uang baru. 

Seperti halnya menukar uang menjelang hari raya, proses penukaran hanya dilakukan melalui: Bank umum, Kantor Bank Indonesia, dan Lokasi resmi yang ditunjuk pemerintah.

Hindari menukarkan uang di tempat sembarangan untuk mencegah kerugian atau penipuan

Kebijakan redenominasi rupiah memang membutuhkan waktu panjang untuk direalisasikan. Namun sejak sekarang, masyarakat dapat mulai memahami, mempersiapkan diri, dan mengikuti informasi resmi agar tak salah menyikapi hal ini. 

Posting Komentar