JAWA KILAT
Mode Gelap
Artikel teks besar

Minta Bahlil Tetap Tenang, Gus Iqdam: Rasulullah Dulu Sama Pamannya Sendiri Dihujat

Minta Bahlil Tetap Tenang, Gus Iqdam: Rasulullah Dulu Sama Pamannya Sendiri Dihujat
Gus Iqdam saat memuji Bahlil Lahadalia (Dok. Ist)


JawaUpdate.com - Majelis Ta’lim Sabilu Taubah yang dipimpin oleh Gus Iqdam belum lama ini mendapat kunjungan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia, Bahlil Lahadalia. 

Kehadiran menteri sekaligus Ketua Umum Partai Golkar tersebut menarik perhatian publik, terutama setelah video momen kebersamaan keduanya beredar di media sosial.

Dalam video yang diunggah akun X (Twitter) @ARSIPAJA, terlihat Gus Iqdam memberikan sambutan hangat sekaligus menyampaikan nasihat yang menyinggung soal banyaknya jabatan yang diemban Bahlil Lahadalia. 

Ia meminta masyarakat untuk tidak iri atau merasa dengki terhadap orang yang dipercaya memegang banyak tanggung jawab.

“Makanya kalau jabatannya banyak ya nggak usah meri (iri),” ujar Gus Iqdam

Sebagai informasi, selain menjabat sebagai Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia juga dipercaya sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Kondisi ini membuatnya menjadi sorotan publik dan kerap menerima berbagai komentar, baik positif maupun negatif.

Menanggapi hal tersebut, Gus Iqdam mengingatkan agar Bahlil tidak terlalu memikirkan hujatan yang datang. Ia mencontohkan bagaimana Rasulullah SAW juga pernah menghadapi hinaan dan perlakuan kasar, bahkan dari orang terdekatnya.

“Pak Ketum biasa aja. Rasulullah itu dulu sama pamannya sendiri dihujat,” tutur Gus Iqdam.

“Jenengan (Anda) kalau dihujat, tenang saja, dekengan (perlindungannya dari) pusat kok!” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Gus Iqdam juga menceritakan kisah Rasulullah SAW yang pernah dilempari batu dan kotoran oleh penduduk Thaif, namun tetap sabar dan memaafkan mereka. 

Kisah tersebut ia sampaikan untuk memberi semangat kepada Bahlil agar tetap tegar menghadapi kritik.

“Tenang saja, (yang) penting benar, (yang) penting merah putih. Insya Allah jenengan (Anda) akan selalu bersama Allah SWT,” sambung Gus Iqdam.

Menurut Gus Iqdam, sebagian masyarakat yang kerap mengomentari atau menghujat pejabat publik sering kali hanya ikut-ikutan tanpa memahami situasi sebenarnya. 

Fenomena ini, kata dia, mirip dengan sikap FOMO (Fear of Missing Out) di media sosial, di mana seseorang ikut berpendapat hanya karena tidak ingin ketinggalan tren.

“FOMO melihat beliau, Pak Bahlil ini, waduh. Kadang ada orang yang muji, kadang ada orang yang jatuhkan beliau,” kata Gus Iqdam.

Lebih lanjut, Gus Iqdam juga membagikan kesannya terhadap sosok Bahlil Lahadalia setelah bertemu langsung. Ia mengaku terkesan dengan kepribadian sang menteri yang hangat dan penuh semangat.

“Orangnya baik dan ketawa terus Masya Allah. Luar biasa baiknya, luar biasa,” beber Gus Iqdam.

“Ketemu berapa menit itu loh, sudah kayak kakak beradik. Tenang, bahagia. Hawanya senyum terus,” tandasnya

Ungkapan tersebut membuat banyak warganet menyoroti interaksi antara Gus Iqdam dan Bahlil Lahadalia. 

Sebagian besar memuji ketenangan dan kebijaksanaan Gus Iqdam dalam menyampaikan pesan moral agar masyarakat lebih bijak dalam berpendapat dan tidak mudah menghujat tokoh publik tanpa dasar yang jelas.

Dengan caranya yang santai dan penuh makna, Gus Iqdam kembali menunjukkan peran penting ulama dalam meredam suasana sosial yang panas di tengah perbedaan pandangan politik dan opini masyarakat. 


Posting Komentar