JAWA KILAT
Mode Gelap
Artikel teks besar

Kabar Baik! Pemerintah Salurkan 3 Jenis Bansos di Awal November: PKH, BPNT, dan BLT Kesra Rp900 Ribu

Kabar Baik! Pemerintah Salurkan 3 Jenis Bansos di Awal November: PKH, BPNT, dan BLT Kesra Rp900 Ribu
Warga yang menerima bansos dari pemerintah (Dok. Ist)


JawaUpdate.com - Menjelang awal November 2025, pemerintah kembali menyalurkan sejumlah program bantuan sosial (bansos) untuk jutaan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia. 

Program ini merupakan bagian dari upaya menjaga daya beli masyarakat dan mendorong ketahanan ekonomi keluarga berpenghasilan rendah menjelang akhir tahun.

Berdasarkan laporan dari kanal YouTube Sukron Channel, ada tiga jenis bantuan utama yang mulai dicairkan, yakni Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahap 4, BLT Kesejahteraan Rakyat (Kesra) sebesar Rp900 ribu.

1. Pencairan PKH dan BPNT Tahap 4

Penyaluran bansos reguler tahap 4 ini mencakup periode Oktober hingga Desember 2025. Berdasarkan pantauan di lapangan, beberapa bank Himbara sudah mulai menyalurkan dana bantuan kepada KPM secara bertahap.

Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi penyalur pertama yang mencairkan PKH dan BPNT, dengan fokus awal di wilayah Aceh. Setelah itu, Bank Mandiri juga mulai menyalurkan bantuan melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) lama yang masih aktif.

Sementara itu, penerima dengan KKS baru masih mengalami keterlambatan pencairan karena proses aktivasi kartu dan verifikasi sistem perbankan yang memerlukan waktu sekitar satu bulan.

2. BLT Kesra Rp900 Ribu untuk KPM Desil 1–4

Selain bantuan reguler, pemerintah juga memberikan BLT Kesra senilai Rp900 ribu kepada keluarga penerima manfaat yang tergolong dalam desil 1 sampai 4, atau kategori masyarakat dengan tingkat kesejahteraan paling rendah.

Dana ini langsung ditransfer ke rekening KKS masing-masing melalui bank-bank Himbara. BSI kembali menjadi salah satu penyalur pertama, disusul oleh BNI, BRI, dan Mandiri.

Bagi penerima non-bank, pencairan dilakukan melalui PT Pos Indonesia setelah proses verifikasi kelayakan di sistem SIKS-NG (Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial - Next Generation) selesai. 

3. Bantuan Pangan Tambahan: Beras dan Minyak Goreng

Selain bantuan uang tunai, pemerintah juga menyalurkan bantuan pangan tambahan berupa beras dan minyak goreng. Bantuan ini diberikan kepada penerima BPNT atau program sembako aktif tahap 3.

Setiap keluarga penerima akan mendapatkan 20 kilogram beras, yang dikemas dalam dua karung masing-masing 10 kilogram, serta 4 liter minyak goreng.

Penyaluran dilakukan berdasarkan undangan resmi dari desa atau kelurahan. Namun, penerima PKH murni yang tidak termasuk dalam daftar BPNT tidak akan menerima bantuan pangan tambahan ini.

4. Evaluasi dan Kelayakan Penerima

Pemerintah melalui Kementerian Sosial terus memperbarui data penerima bansos agar program tetap tepat sasaran.

Keluarga penerima yang sudah lebih dari lima tahun mendapatkan bantuan, memiliki penghasilan di atas upah minimum, atau memiliki aset bernilai tinggi seperti kendaraan dan lahan luas, akan dikeluarkan (graduasi) dari daftar penerima aktif.

Sementara itu, masyarakat yang merasa sudah mandiri diimbau untuk melapor secara sukarela kepada pendamping sosial agar datanya bisa diperbarui.

Bagi KPM yang ingin beralih dari penerima bantuan menuju kemandirian ekonomi, pemerintah juga membuka Program Pemberdayaan Sosial Ekonomi (PPSE) sebagai bentuk dukungan agar mereka dapat mengembangkan usaha kecil secara mandiri.

5. Waspada Informasi Palsu

Menjelang masa pencairan bansos, pemerintah mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya dengan informasi palsu yang beredar di media sosial.

Segala informasi resmi terkait jadwal pencairan, bank penyalur, dan status penerima bantuan hanya dapat diakses melalui situs resmi cekbansos.kemensos.go.id atau langsung melalui pendamping sosial di masing-masing wilayah.

Apabila ada pesan, unggahan, atau tautan yang meminta pembayaran untuk pendaftaran ulang, menjanjikan saldo tambahan, atau mengatasnamakan pejabat pemerintah, masyarakat diminta untuk mengabaikannya.

Dengan dimulainya pencairan bansos di awal November 2025, masyarakat diharapkan lebih proaktif mengecek status bantuannya melalui saluran resmi. 

Program ini diharapkan bisa membantu menjaga kestabilan ekonomi rumah tangga menjelang akhir tahun, sekaligus mendorong keluarga penerima untuk terus berupaya menuju kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.

Posting Komentar