Waspada Antraks di Pacitan, Peternak Diminta Tidak Panik dan Ikuti Arahan Petugas
|  | 
| Ilustrasi Antraks di Pacitan (Dok. Ist) | 
JawaUpdate.com - Kekhawatiran tengah menyelimuti para peternak di Kabupaten Pacitan setelah ditemukannya tanah positif mengandung bakteri antraks di dua lokasi, yakni Desa Belah, Kecamatan Donorojo, dan Kelurahan Sidoharjo.
Hasil uji laboratorium dari Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates Yogyakarta memastikan adanya jejak bakteri penyebab penyakit berbahaya tersebut.
Petugas Medik Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pacitan, Wahyu Indra Santosa, mengimbau agar seluruh masyarakat tetap waspada namun tidak panik.
‘’Semua harus waspada,’’ kata Petugas Medik Veteriner Dinas Ketahanan
Sebagai langkah pencegahan, DKPP Pacitan segera melakukan penyemprotan desinfektan di area terdampak dan menyiapkan sekitar 30 ribu dosis vaksin untuk ternak.
Selain itu, hewan ternak di sekitar lokasi positif antraks sementara waktu dilarang untuk dijual atau dipindahkan guna mencegah penyebaran penyakit.
“Kami juga lakukan isolasi sementara untuk mencegah penyebaran,” ungkap Indra.
Menurut Indra, warga tidak diperbolehkan menyentuh atau mendekati bangkai hewan tanpa pendampingan petugas.
Tindakan penanganan darurat terhadap bangkai ternak juga harus dilakukan sesuai prosedur.
Indra menjelaskan bahwa bangkai hewan yang mati akibat dugaan antraks wajib dikubur dengan kedalaman minimal 10 meter dari permukaan tanah, ditaburi kapur, kemudian ditutup dengan cor beton.
“Spora antraks bisa bertahan pada suhu di atas 100 derajat celsius. Jadi jangan ambil risiko,” ucapnya.
Selain upaya dari pemerintah, warga juga bisa melakukan langkah pencegahan mandiri. Salah satunya dengan menyemprot kandang menggunakan cairan pemutih pakaian yang mudah ditemukan di rumah tangga karena sifatnya bisa membunuh bakteri.
Indra juga mengingatkan masyarakat agar tidak sembarangan memberikan antibiotik pada ternak tanpa saran dokter hewan.
Ia menambahkan, peternak sebaiknya tidak menggunakan pakan dari sumber yang tidak jelas untuk menghindari kemungkinan kontaminasi.
Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat serta kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan penyebaran antraks di Pacitan bisa segera dikendalikan.
Pemerintah terus memantau perkembangan situasi di lapangan dan memastikan penanganan dilakukan secara cepat dan menyeluruh.