Bandara Notohadinegoro Jember Resmi Beroperasi, Wisata Rembangan Jadi Andalan
![]() |
Bandara Notohadinegoro (Dok. Ist) |
JawaUpdate.com - Beroperasinya penerbangan reguler di Bandara Notohadinegoro Jember membuka harapan baru bagi perkembangan pariwisata daerah.
Salah satu rute yang kini sudah tersedia adalah Jakarta–Jember, yang diharapkan mampu menarik lebih banyak wisatawan untuk datang berkunjung.
Salah satu destinasi unggulan yang siap menyambut kedatangan wisatawan adalah Wisata Rembangan.
Kawasan yang berada di puncak bukit ini bukan hanya menawarkan panorama alam yang indah, tetapi juga menyimpan nilai sejarah karena pernah disinggahi Presiden pertama RI, Ir. Soekarno, atau yang akrab dikenal Bung Karno.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jember, Bobby Arie Sandy, menyambut positif kehadiran penerbangan reguler tersebut.
Menurutnya, akses udara akan menjadi terobosan penting dalam mendukung pertumbuhan sektor pariwisata di Jember.
“Seperti yang disampaikan Pak Bupati, ini adalah inovasi membuka infrastruktur sekaligus terobosan luar biasa untuk mendukung pariwisata Jember,” kata Bobby.
Ia menjelaskan, Jember memiliki beragam potensi wisata, mulai dari alam pegunungan seperti lereng Argopuro dan Gunung Raung, wisata religi, hingga wisata edukasi berbasis kopi, cokelat, dan tembakau.
Selain itu, pantai-pantai di pesisir selatan Jember juga menyimpan keindahan yang berpotensi menarik wisatawan lokal maupun mancanegara
Bobby meyakini, hadirnya penerbangan reguler ini akan memberikan efek domino yang besar. Bukan hanya meningkatkan jumlah wisatawan, tetapi juga menggerakkan industri kreatif, seni budaya, serta UMKM lokal.
Di antara sekian banyak destinasi, Wisata Rembangan menjadi salah satu yang istimewa.
Lokasinya hanya berjarak sekitar 20 menit dari pusat Kota Jember, jauh lebih dekat dibanding destinasi puncak di daerah lain yang biasanya memakan waktu hingga berjam-jam.
Keunikan Rembangan tidak hanya terletak pada pemandangan alamnya, tetapi juga nilai sejarah yang melekat.
Kawasan ini dibangun sejak era kolonial Belanda pada tahun 1937. Pada era 1950-an, Bung Karno bahkan pernah menginap di Hotel Rembangan.
Hingga kini, kamar yang pernah digunakan sang proklamator masih terawat dengan baik dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Pemerintah Kabupaten Jember, kata Bobby, berkomitmen untuk terus menata dan mengoptimalkan kawasan wisata, termasuk Rembangan, agar semakin siap dalam menyambut wisatawan.
Dengan akses transportasi udara yang kini terbuka, ia optimistis Jember akan semakin dikenal sebagai salah satu tujuan wisata unggulan di Jawa Timur.