BMKG: Gelombang Hingga 1 Meter Berpotensi Terjadi di Perairan Selatan Kalteng Selama Sepekan
![]() |
| BMKG ingatkan warga untuk waspada gelombang tinggi (Dok. Ist) |
JawaUpdate.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait kondisi perairan di Kalimantan Tengah (Kalteng).
Dalam sepekan ke depan, gelombang laut di wilayah selatan Kalteng diperkirakan dapat mencapai ketinggian hingga 1 meter.
Peringatan ini disampaikan oleh Prakirawan BMKG Tjilik Riwut Palangka Raya, Neng Arini N. P, pada Minggu (30/11). Ia mengingatkan para nelayan dan masyarakat pesisir untuk lebih berhati-hati dalam beraktivitas di laut.
“Waspadai potensi tinggi gelombang berkisar antara 0,5 hingga 1 meter di wilayah perairan selatan Kalteng selama sepekan,” katanya.
Arini menyebutkan bahwa kondisi cuaca yang tidak stabil dapat meningkatkan risiko di wilayah pesisir.
Salah satunya adalah pertumbuhan awan konvektif seperti Cumulonimbus (CB) yang bisa memicu hujan intensitas sedang hingga lebat, angin kencang, serta peningkatan tinggi gelombang secara tiba-tiba.
Selain itu, BMKG memperkirakan kecepatan angin berkisar 5–20 km/jam dengan arah dominan bertiup dari selatan menuju timur laut.
Suhu udara berada pada rentang 23–33 derajat Celsius dengan kelembaban relatif tinggi, yaitu 60–100 persen.
Untuk wilayah Kalimantan Tengah secara keseluruhan, yang mencakup 13 kabupaten dan satu kota, cuaca sepekan mendatang diprediksi akan didominasi hujan disertai angin kencang dan petir.
Kondisi ini berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi, seperti genangan air, banjir dan banjir bandang, tanah longsor dan pohon tumbang..
Dengan risiko tersebut, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada, terutama saat hujan lebat.
Arini mengingatkan agar masyarakat segera mencari tempat yang aman dan tidak berteduh di bawah pohon atau area terbuka ketika terjadi cuaca ekstrem.
BMKG menekankan pentingnya mengikuti informasi prakiraan cuaca harian sebelum melaut atau melakukan aktivitas di sekitar perairan.
Nelayan diimbau menyesuaikan rencana berlayar untuk menghindari kondisi gelombang yang bisa membahayakan keselamatan.
