JAWA KILAT
Mode Gelap
Artikel teks besar

Longsor di Pulung Timbun Rumah, Akses Warga Desa Wagir Kidul Terputus

Longsor di Pulung Timbun Rumah,  Akses Warga Desa Wagir Kidul Terputus
Pihak kepolisian dan warga setempat saat berada di rumah yang tertimbun tanah longsor (Dok. Ist)


JawaUpdate.com - Bencana tanah longsor melanda Desa Wagir Kidul, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, pada Rabu (19/11) sore. 

Tebing setinggi sekitar 10 meter dengan lebar hampir 20 meter runtuh setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut selama empat jam, mulai pukul 12.00 hingga 16.00 WIB. 

Longsoran itu menimpa dua rumah warga dan merusak beberapa kendaraan yang terparkir di sekitar lokasi.

Material tanah liat yang jatuh dari tebing langsung menimbun satu rumah hingga seluruh bangunannya terkubur. 

Sementara itu, satu rumah lainnya mengalami kerusakan parah pada bagian teras, garasi, serta ruang tamu. 

Tidak hanya bangunan, setidaknya tiga mobil dan enam sepeda motor turut terseret longsoran. Empat di antaranya merupakan milik warga yang tinggal tepat di area terdampak.

Akses utama warga pun ikut lumpuh. Jalan poros desa yang menjadi penghubung antara Desa Wagir Kidul dan Banaran tertutup total oleh material longsor. 

Kondisi ini membuat ratusan warga terisolasi karena tidak bisa melewati jalur tersebut. Meskipun masih ada jalan alternatif, warga harus memutar sejauh 6–7 kilometer untuk keluar dari desa.

Salah satu warga yang terdampak, Jemirin, menceritakan detik-detik saat bencana terjadi. Ketika itu ia sedang memerah susu sapi di bagian belakang rumah. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari arah tebing.

“Ada suara gemuruh, terus saya ke depan, tahu-tahu sudah seperti ini. Penghuni lain saat itu sedang berada di belakang rumah semua,” kata Jemirin.

Jemirin mengatakan tiga mobil dan satu sepeda motor miliknya hancur total. Rumahnya juga mengalami kerusakan berat akibat tertutup material tanah yang sangat tebal. 

Ia mengaku hujan memang turun deras, namun tidak muncul tanda-tanda akan terjadi longsor.

Di sisi lain, Kepala Dusun Bangunsari, Nur Wijayanto, menjelaskan bahwa aktivitas warga terhenti sementara akibat jalan utama terputus. 

Enam RT di Desa Wagir Kidul dan dua RT di Desa Banaran tidak bisa melintasi jalan poros dan terpaksa memakai jalur alternatif yang kondisinya juga tidak ideal.

“Warga harus memutar arah barat (arah Banaran), tetapi kondisi jalan juga tertutup longsor, untuk jalan juga lumayan sulit,” tuturnya.

Saat ini warga bersama perangkat desa masih berusaha membersihkan material longsor secara manual. Tanah liat yang tebal dan lengket membuat proses evakuasi barang-barang dan pembukaan akses jalan menjadi lebih lambat. 

Petugas gabungan direncanakan turun untuk membantu pembersihan dalam beberapa hari ke depan agar jalan utama dapat segera digunakan kembali.

Posting Komentar