JAWA KILAT
Mode Gelap
Artikel teks besar

Kenapa Hari Natal Jatuh pada 25 Desember? Ini Sejarah dan Penjelasannya

Kenapa Hari Natal Jatuh pada 25 Desember? Ini Sejarah dan Penjelasannya
Perayaan hari Natal yang cukup meriah (Dok. Canva) 


JawaUpdate.com - Banyak orang tahu bahwa Natal dirayakan setiap tanggal 25 Desember. Namun, tahukah kamu kenapa hari natal jatuh pada 25 Desember? Menariknya, tidak sedikit umat Kristiani sekalipun yang belum benar-benar memahami. 

Faktanya, ada beberapa teori sejarah dan teologis yang menjelaskan bagaimana tanggal 25 Desember dipilih sebagai Hari Natal. Berikut penjelasan lengkap dan mudah dipahami.

Kenapa Hari Natal Jatuh pada 25 Desember?

Dalam tulisan Marselino Cristian Runturabi pada jurnal Makna Teologi Perayaan Natal Yesus Kristus, disebutkan bahwa para murid Yesus dan jemaat Kristen awal sebenarnya tidak merayakan Natal pada 25 Desember. 

Alkitab pun tidak memberi instruksi khusus mengenai perayaan kelahiran Yesus. Pada abad-abad awal, 25 Desember justru merupakan hari raya kaum Pagan, yakni penyembah berhala di Kekaisaran Romawi.

William Wahyu Sembiring dalam jurnal Natal sebagai Peristiwa Historis menjelaskan bahwa perubahan besar terjadi pada masa Kekaisaran Romawi. 

Pada tahun 274 M, Kaisar Aurelius menetapkan pemujaan kepada Sol Invictus, atau “Matahari yang Tak Terkalahkan”.

Tanggal 25 Desember dipilih sebagai momen penting untuk menyembah dewa matahari. Langkah ini bertujuan untuk menekan pertumbuhan umat Kristen yang meningkat pesat saat itu.

Namun kemudian, umat Kristen justru mengambil alih makna tersebut. Gelar “Sol Invictus” dialihkan kepada Yesus Kristus sebagai Sang Terang Dunia. Dari sinilah tanggal 25 Desember mulai dipahami sebagai momen kelahiran Kristus.

Perhitungan Kalender dan Tradisi Gereja

Selain teori pengadopsian hari raya Pagan, ada juga teori perhitungan kalender dari tradisi Gereja mula-mula.

Dalam dokumen gereja kuno “The Apostolic Constitutions”, terdapat catatan bahwa tanggal 25 bulan kesembilan dalam kalender Yahudi (Kislev) merupakan momen penting terkait wafatnya Yesus. 

Ketika itu dihitung ulang berdasarkan penanggalan Romawi, hasilnya jatuh pada 25 Desember.

Karena itulah, tanggal 25 Desember dipandang selaras dengan tradisi Yahudi dan kalender Romawi sebagai hari kelahiran Yesus.

Perbedaan Penanggalan Gereja Timur dan Barat

Setelah gereja menetapkan peringatan Natal, muncul dua tanggal yang berbeda karena penggunaan sistem kalender yang tidak sama.

• Gereja Barat. Menggunakan kalender Gregorian (modern), sehingga merayakan Natal pada 25 Desember.

• Gereja Timur. Menggunakan kalender Julian yang lebih lama, sehingga Natal jatuh pada 6 atau 7 Januari.

Walaupun berbeda tanggal, keduanya merayakan peristiwa yang sama, yaitu kelahiran Yesus Kristus.

Kapan Yesus Lahir Sebenarnya?

Alkitab tidak mencatat tanggal pasti kelahiran Yesus. Namun Injil Matius dan Lukas menyebut bahwa Yesus lahir pada masa pemerintahan Raja Herodes.

Menurut penelitian sejarah, Raja Herodes meninggal pada tahun 4 SM, sehingga para ahli memperkirakan bahwa Yesus lahir sekitar tahun 6–4 SM.

Beberapa sumber Gereja, seperti Paroki Kedoya Gereja Katolik Santo Andreas, juga menjelaskan bahwa secara teologis kelahiran Yesus diperkirakan terjadi pada tanggal 25 Kislev dalam kalender Yahudi, yang bertepatan dengan sekitar 25 Desember. 

Jadi, alasan kenapa hari natal jatuh pada 25 Desember adalah adanya kombinasi perkembangan sejarah, tradisi gereja, dan penguatan makna teologis. 

Posting Komentar