Aktivitas Gunung Semeru Mulai Menurun, PVMBG Tetap Minta Warga Waspada
![]() |
| Erupsi gunung Semeru yang terjadi beberapa hari lalu (Dok. Ist) |
JawaUpdate.com - Aktivitas erupsi Gunung Semeru pada Kamis, 20 November 2025 dilaporkan mengalami penurunan dibandingkan hari sebelumnya.
Informasi ini disampaikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) setelah melakukan pemantauan visual dan instrumental di kawasan gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.
Pakar gunung api PVMBG, Kristianto, menjelaskan bahwa meski ada tanda-tanda penurunan aktivitas, kemungkinan terjadinya kembali awan panas masih tetap ada. Oleh karena itu, masyarakat dan relawan diminta tidak menurunkan kewaspadaan.
"Berdasarkan pemantauan secara instrumental dan visual, hari ini menunjukkan penurunan. Namun, tidak menutup kemungkinan masih akan terjadi lagi awan panas," ujar Pakar Gunung Api PVMBG, Kristianto.
Kepala PVMBG, Priatin Hadi Wijaya, memaparkan bahwa erupsi yang terjadi pada Rabu, 19 November 2025, mengeluarkan energi besar.
Luncuran awan panasnya bahkan mencapai 15,5 kilometer, melebihi kejadian 4 Desember 2021 yang mencapai 8 kilometer.
Rekor terjauh luncuran awan panas Semeru sendiri masih terjadi pada 4 Desember 2022, yakni sejauh 19 kilometer.
Untuk memperkuat pemantauan kondisi gunung, PVMBG mengirim tambahan tenaga ahli dan dukungan dari pos pengamatan gunung lain.
Pengkajian juga sedang dilakukan terhadap rekomendasi jalur sektor tenggara, khususnya kawasan sepanjang Besuk Kobokan, yang selama ini menjadi jalur luncuran awan panas.
Saat ini, zona bahaya yang direkomendasikan masih berada pada radius 20 km ke arah Besuk Kobokan dan radius 8 km dari puncak Semeru.
Namun jarak aman ini masih bisa berubah mengikuti perkembangan data pemantauan terbaru yang dievaluasi setiap 6 jam.
Sebelumnya, pada Rabu sore pukul 16.00 WIB, Gunung Semeru mengalami erupsi disertai luncuran awan panas sejauh 7 kilometer dari puncak. Kolom abu tercatat mencapai 2.000 meter di atas puncak.
Data seismik menunjukkan amplitudo maksimum 40 mm, dengan durasi erupsi sekitar 16 menit 40 detik.
Meski aktivitas cenderung menurun, Semeru masih menunjukkan potensi bahaya yang signifikan. PVMBG mengimbau warga yang tinggal di sekitar aliran lahar dan kawasan rentan awan panas untuk terus mengikuti informasi resmi.
Situasi gunung api dapat berubah cepat, sehingga kewaspadaan dan informasi terbaru sangat penting untuk keselamatan warga.
