Penyebab Kripto Turun Hari Ini, Ketidakpastian Kebijakan Sering Jadi Faktor Utama
![]() |
Bitcoin, mata uang kripto yang diprediksi menguntungkan (Dok. Ist) |
JawaUpdate.com – Pasar aset kripto kembali bergejolak. Dalam 24 jam terakhir, nilai pasar global aset digital anjlok tajam hingga mencapai Rp3.200 triliun, membuat banyak investor mempertanyakan penyebab kripto turun hari ini.
Menurut data dari Coinglass, lebih dari USD 630 juta (sekitar Rp10 triliun) posisi perdagangan dilikuidasi hanya dalam sehari.
Sekitar 81 persen di antaranya merupakan posisi long atau beli, menunjukkan banyak trader optimistis yang justru terjebak ketika harga berbalik turun.
Apa Penyebab Utama Harga Kripto Turun?
Terdapat beberapa faktor besar yang menjadi pemicu penurunan nilai pasar kripto secara global, terutama yang berkaitan dengan kondisi ekonomi Amerika Serikat.
a. Ketidakpastian Kebijakan The Fed
Pernyataan terbaru dari pejabat Federal Reserve (The Fed) menegaskan bahwa mereka belum berencana menurunkan suku bunga dalam waktu dekat. Alasannya, tingkat inflasi dinilai masih belum cukup stabil.
Michael Barr, salah satu pejabat The Fed, menyebut bahwa kebijakan moneter harus tetap berhati-hati hingga data ekonomi menunjukkan arah yang lebih pasti.
Kondisi ini memicu kekhawatiran pelaku pasar terhadap potensi pengetatan likuiditas yang lebih lama.
b. Kinerja Pasar Obligasi AS
Imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat juga terus bertahan di level tinggi, sekitar 4,13 persen untuk tenor 10 tahun dan 4,72 persen untuk tenor 30 tahun.
Tingkat imbal hasil yang tinggi ini sering dianggap sebagai sinyal bahwa investor masih waspada terhadap risiko inflasi dan potensi kebijakan suku bunga tinggi yang berlarut-larut.
c. Aksi Ambil Untung dan Minimnya Likuiditas
Setelah kenaikan besar di bulan September, banyak trader memutuskan untuk mengambil keuntungan (profit taking).
Akibatnya, likuiditas di pasar menurun tajam, membuat harga aset lebih mudah berfluktuasi.
Dampak ke Altcoin dan Token DeFi
Tidak hanya Bitcoin dan Ethereum yang terpukul, sejumlah altcoin dan token DeFi juga mengalami penurunan signifikan.
Beberapa aset menengah seperti Aptos (APT) dan Sui (SUI) tercatat turun antara 3–6 persen, dipicu oleh aksi keluar besar-besaran dari trader dengan posisi leverage tinggi.
Namun, berdasarkan data dari DeFi Llama, total nilai dana terkunci (Total Value Locked/TVL) di sektor decentralized finance masih stabil di kisaran USD 166 miliar. Artinya, kepercayaan investor jangka panjang belum sepenuhnya hilang.
Apakah Ini Akhir dari Altseason 2025?
Meski terjadi koreksi besar, para analis belum melihat ini sebagai akhir dari tren altseason 2025.
Tim analis dari 99Bitcoins menilai bahwa gejolak kali ini hanya merupakan leverage flush, yaitu pembersihan posisi spekulatif berisiko tinggi bukan tanda awal penurunan jangka panjang.
Secara teknikal, Solana (SOL) bahkan menunjukkan pola cup and handle pada grafik bulanan, yang sering kali menjadi sinyal kuat menuju potensi kenaikan harga (breakout).
Spekulasi mengenai persetujuan ETF Solana juga menambah sentimen positif di kalangan trader menjelang akhir tahun.
Prospek Jangka Panjang Masih Positif
Meskipun volatilitas jangka pendek masih tinggi, fundamental pasar kripto secara keseluruhan tetap menunjukkan arah positif.
Data dari Federal Reserve mencatat pasokan uang global meningkat hampir 8 persen per tahun, dan aliran dana institusi ke ETF Bitcoin spot juga terus bertambah.
Selama Bitcoin bertahan di atas USD 120.000 (sekitar Rp1,9 miliar), tren naik masih dianggap terbuka lebar.
Dengan kata lain, penurunan harga kali ini lebih menyerupai fase istirahat sementara, bukan sinyal akhir dari tren positif yang sudah terbentuk sejak awal 2025
Kejatuhan harga kripto baru-baru ini disebabkan oleh kombinasi faktor makroekonomi global, mulai dari ketidakpastian kebijakan The Fed, tingginya imbal hasil obligasi AS, hingga aksi ambil untung besar-besaran di pasar digital.
Namun, pandangan jangka panjang masih cenderung optimistis. Meningkatnya minat institusional dan potensi ETF baru dapat menjadi katalis positif untuk memulihkan kepercayaan pasar di kuartal berikutnya.