Marak Pemakaian Gemini AI, Fotografer Muda Angkat Bicara
![]() |
Rayza Fadhila, fotografer profesional yang punya karya luar biasa (Dok. Ist) |
Jawaupdate.com - Munculnya teknologi kecerdasan buatan seperti Gemini AI kini mulai memberi pengaruh besar terhadap industri kreatif, termasuk dunia fotografi.
Banyak pihak menilai teknologi ini berpotensi menggeser peran fotografer manusia, namun tidak sedikit pula yang melihatnya sebagai peluang baru untuk berkembang.
Salah satu fotografer ternama yakni Rayza Fadhila menanggapi hal ini dengan bijak menyampaikan pandangannya mengenai dampak Gemini AI terhadap profesinya.
Dalam keterangannya, ia menegaskan bahwa kehadiran teknologi bukanlah ancaman, melainkan bagian dari evolusi dalam cara berkarya.
“Menurut saya, hadirnya teknologi seperti Gemini AI memang membawa perubahan besar dalam dunia fotografi. Namun, saya memandangnya bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai bentuk evolusi dari cara kita berkarya,” ujar Rayza.
Ia menambahkan bahwa Artificial Intelligence dapat membantu proses pengeditan menjadi lebih cepat dan efisien.
Namun demikian, teknologi tidak akan mampu menggantikan intuisi, rasa, serta pengalaman manusia dalam menangkap momen dan emosi di balik setiap foto.
"AI dapat membantu proses pengeditan menjadi lebih cepat dan efisien, tetapi tetap tidak bisa menggantikan intuisi, rasa, serta pengalaman manusia dalam menangkap momen dan emosi di balik sebuah foto. Fotografi bagi saya bukan hanya tentang hasil akhir, tetapi juga tentang cerita dan proses di balik setiap gambar,” tambahnya.
Saat ditanya mengenai langkah yang diambilnya menghadapi perkembangan teknologi ini, ia mengaku terus beradaptasi dan berupaya menjadikan AI sebagai alat bantu, bukan pesaing.
“Saya pribadi berusaha untuk terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Saya memanfaatkan AI sebagai alat bantu misalnya untuk mempercepat proses color grading atau membantu masking di Lightroom namun hasil akhirnya tetap saya sesuaikan dengan gaya visual dan karakter warna yang saya kembangkan selama ini,” jelasnya.
Pria kelahiran 2003 tersebut juga menyampaikan pesan untuk rekan-rekan seprofesi agar tidak takut menghadapi kemajuan teknologi, melainkan menjadikannya mitra untuk memperkuat kreativitas.
“Bagi rekan-rekan fotografer lainnya, saya rasa yang paling penting adalah tetap mempertahankan ciri khas dan identitas dalam berkarya. Teknologi boleh berkembang, tetapi karakter dan rasa yang kita tuangkan dalam sebuah foto tetap menjadi nilai yang tidak tergantikan,” katanya.
Ia menutup pernyataannya dengan pesan inspiratif agar fotografer tidak merasa tersaingi oleh AI, melainkan memanfaatkannya untuk mendukung proses kreatif.
“Jadi, daripada merasa tersaingi oleh AI, sebaiknya kita belajar memanfaatkannya dengan bijak agar bisa mendukung proses kreatif dan membawa karya kita ke tingkat yang lebih tinggi.
Menurutnya, fotografi tergantung bagaimana dang empu mengutarakan perasaan dalam setiap jepretan.
"Yang membuat karya fotografi memiliki makna adalah bagaimana kita, sebagai fotografer, mampu bercerita dan menyampaikan perasaan melalui setiap bidikan kamera," pungkasnya.
Pandangan ini menjadi refleksi bahwa meski teknologi seperti Gemini AI terus berkembang pesat, sentuhan manusia tetap menjadi elemen esensial yang membuat karya fotografi hidup dan bermakna