JAWA KILAT
Mode Gelap
Artikel teks besar

Dua Penambang Batu di Ponorogo Tewas Tertimbun Longsor, Satu Orang Alami Luka-luka

Dua Penambang Batu di Ponorogo Tewas Tertimbun Longsor, Satu Orang Alami Luka-luka
Pihak kepolisian dan petugas saat melakukan olah TKP (Dok. Ist)


JawaUpdate.com – Aktivitas menambang batu dan pasir secara manual sudah lama menjadi mata pencaharian sebagian warga Desa Biting, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo. 

Dengan hanya bermodalkan cangkul dan peralatan sederhana, mereka menggali material di tepi sungai untuk dijual demi kebutuhan sehari-hari. Namun, pekerjaan yang penuh risiko ini berujung duka pada Jumat sore

Sekitar pukul 16.30 WIB, tiga penambang yang masih memiliki hubungan keluarga tertimbun tanah setinggi kurang lebih 2,5 meter. 

Dua di antaranya meninggal dunia, sementara satu lainnya berhasil selamat meski hanya mengalami luka ringan.

"Korban itu adik kakak. Kerjaannya memang sehari-hari cari koral dan pasir di pinggir sungai. Informasi yang kami terima, ada batu campur pasir digali, akhirnya runtuh," kata Kepala Desa Biting, Bambang Warsito

Ketiga penambang tersebut adalah, Tukimun (44) – meninggal dunia, Sarno (50) – meninggal dunia dan Leri Windaryanto (39) – selamat dengan luka lecet.

Menurut keterangan warga setempat, Suwanto, kedua korban yang meninggal ditemukan dengan luka di kepala, mulut, serta kaki. Sedangkan Leri berhasil menyelamatkan diri dengan kondisi hanya mengalami lecet.

Saksi lain, Mujiono, menuturkan bagaimana kondisi korban saat dievakuasi. “Saat ditemukan posisi korban tengkurap, dengan luka di kepala dan kaki. Proses evakuasi dilakukan warga dengan peralatan seadanya, pakai cangkul,” katanya

Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Imam Mujali, memastikan bahwa peristiwa ini tidak melibatkan unsur kesengajaan. 

Tragedi ini menjadi gambaran kerasnya perjuangan hidup masyarakat Desa Biting. Meski sadar pekerjaan menambang batu dan pasir penuh bahaya, banyak warga tetap melakukannya demi menafkahi keluarga. 

Bagi mereka, batu dan pasir bukan hanya sekadar material bangunan, melainkan sumber rezeki yang menopang kehidupan sehari-hari.

Posting Komentar