JAWA KILAT
Mode Gelap
Artikel teks besar

Tiga Jenazah Ditemukan di Longsor Tambang Gunung Kuda, Total Korban Jadi 17 Orang

Tiga Jenazah Ditemukan di Longsor Tambang Gunung Kuda, Total Korban Jadi 17 Orang
Proses evakuasi korban longsor (Dok. Ist)


JawaUpdate.com - Tim SAR gabungan berhasil menemukan tiga jenazah korban longsor di tambang Galian C Gunung Kuda, yang berada di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Sabtu (31/5).

Kapolres Cirebon, Kombes Sumarni, menjelaskan bahwa ketiga korban yang ditemukan sudah berhasil diidentifikasi melalui sidik jari. Mereka adalah Sakira (44), Sanadi (47), dan Sunadi (31).

"Sore ini, tim menemukan 3 jenazah dari lokasi longsor tambang. Identifikasi dengan sidik jari. Atas nama sakira (44), Sanadi (47), dan Sunadi (31)," kata Kapolres Cirebon Kombes Sumarni kepada wartawan.

Sumarni juga menambahkan bahwa kondisi jenazah menunjukkan adanya luka-luka dan sudah dalam keadaan kaku. Ia memastikan pencarian korban lainnya akan dilanjutkan pada hari Minggu (1/6), karena masih ada delapan orang yang belum ditemukan.

Sementara itu, Dandim 0620 Kabupaten Cirebon, Letkol Inf M. Yusron, menyatakan bahwa tim akan melakukan evaluasi terlebih dahulu sebelum melanjutkan pencarian. 

Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan para petugas saat proses evakuasi berlangsung.

"Sehingga pada saat kita melaksanakan pencarian korban, kita tahu betul batasan-batasan. Dalam pencarian harus aman, terlebih dahulu," katanya.

Dengan penemuan tiga jenazah terbaru ini, jumlah total korban meninggal akibat longsor di tambang tersebut kini mencapai 17 orang.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memperkirakan bahwa 11 orang yang sempat dilaporkan hilang kemungkinan besar sudah meninggal dunia akibat tertimbun material longsor.

Peristiwa ini telah ditetapkan sebagai status tanggap darurat bencana, setelah dikaji oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Penetapan ini didasari oleh dampak besar yang ditimbulkan terhadap masyarakat di sekitar lokasi kejadian.

Dalam penyelidikan yang sedang berlangsung, pihak kepolisian telah memeriksa enam orang saksi. Dugaan awal menunjukkan adanya kelalaian dari pihak tambang. 

Polisi menyebut bahwa pemilik tambang kemungkinan tidak menjalankan prosedur keamanan kerja yang seharusnya, termasuk penggunaan alat pelindung diri (APD) yang memadai saat kegiatan penambangan berlangsung.

Posting Komentar