Apakah Pete Dapat Menyebabkan Asam Urat? Simak Penjelasannya
![]() |
| Pete yang disebut dapat menyebabkan asam urat (Dok. Ist) |
JawaUpdate.com - Pete atau petai memang terkenal kaya antioksidan. Antioksidan ini bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh, misalnya membantu mencegah hipertensi atau diabetes. Namun, apakah pete dapat menyebabkan asam urat?
Pada dasarnya, meskipun bermanfaat, pete ternyata juga bisa membawa efek samping bila dikonsumsi secara berlebihan, terutama bagi Kamu yang memiliki riwayat asam urat.
Apakah Pete Dapat Menyebabkan Asam Urat?
Pete mengandung zat purin. Nah, purin ini yang bisa meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Jika asam urat terlalu tinggi, Kamu bisa mengalami nyeri sendi atau gejala asam urat lainnya.
Jadi, buat Kamu yang punya masalah asam urat, sebaiknya jangan makan pete terlalu banyak. Selain bisa memicu asam urat, mengonsumsi pete terus-menerus atau dalam jumlah besar juga dapat menimbulkan risiko kesehatan lain, seperti:
1. Gangguan Ginjal
Pete memiliki kandungan asam amino yang cukup tinggi. Konsumsi berlebihan bisa memberi beban ekstra pada ginjal dan meningkatkan risiko gangguan ginjal.
2. Memicu Rematik
Bagi sebagian orang, konsumsi pete yang terus-menerus bisa berisiko memicu rematik. Jadi, jangan anggap sepele ya!
3. Pembentukan Tophi
Tophi adalah benjolan kecil berwarna putih akibat kristal asam urat yang menumpuk di bawah kulit. Kalau asam urat terlalu tinggi, tophi ini bisa nyeri dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
4. Kerusakan Sendi Permanen
Jika Kamu tidak mengontrol asam urat dengan baik dan tetap sering mengonsumsi pete berlebihan, kristal asam urat bisa menumpuk di sendi. Lama-lama, ini bisa menyebabkan kerusakan sendi permanen.
Untuk menghindari penyakit ini, jangan makan terlalu banyak, cukup secukupnya saja. Perhatikan gejala asam urat, seperti nyeri atau bengkak di sendi. Selalu imbangi dengan pola makan sehat dan cukup minum air putih.
Jadi, jawaban untuk pertanyaan “apakah pete dapat menyebabkan asam urat?” adalah iya, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan. Tapi kalau Kamu makan secukupnya dan menjaga pola makan, risiko bisa diminimalkan.
