E. coli Ditemukan di Program MBG, Pemkot Jogja Perketat Pengawasan Sumber Air
![]() |
| Program MBG (Dok. Ist) |
JawaUpdate.com - Pemerintah Kota Yogyakarta memastikan bahwa bakteri Escherichia coli (E. coli) menjadi penyebab utama kasus keracunan yang terjadi dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menyikapi temuan tersebut, Pemkot menegaskan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) wajib menggunakan air galon isi ulang atau air bersih dari PDAM dalam setiap proses pengolahan makanan.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan laboratorium menemukan keberadaan bakteri E. coli pada bahan pangan berupa buah dan sayur dari paket MBG.
Ia menduga, sumber kontaminasi berasal dari air yang digunakan saat mencuci bahan makanan.
“Kami temukan E. coli ada di buah dan di sayur. Berarti memang saya mencurigai air untuk mencuci bahan-bahan itu sudah terkontaminasi. Karena itu, saya akan perintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja untuk memeriksa sumber air di setiap SPPG sebelum beroperasi,” ujarnya dalam kegiatan Koordinasi dan Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Badan Gizi Nasional di DIY, Kamis (6/11/2025), di Balai Kota Jogja.
Hasto juga menegaskan bahwa Dinas Kesehatan harus bertindak tegas apabila ditemukan SPPG yang belum memenuhi standar kebersihan, termasuk dengan menutup sementara operasional hingga memenuhi ketentuan sanitasi air.
“Kami ingin menegakkan disiplin. Kalau air yang digunakan belum layak, SPPG tidak boleh beroperasi dulu. Air untuk konsumsi sebaiknya menggunakan air galon atau air perpipaan dari PDAM yang sudah difilter dan bebas dari E. coli,” katanya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan (Tawas) BGN, Letjen TNI (Purn.) Dadang Hendrayudha, menyebut kasus ini menjadi bahan evaluasi penting bagi tata kelola pelaksanaan program MBG di Yogyakarta.
“Kami langsung menutup lokasi SPPG yang terdampak dan melakukan evaluasi mendalam. Dari hasil yang ada, penyebabnya memang dari air yang terkontaminasi E. coli. Karena itu, kami menyarankan penggunaan air galon khusus untuk kebutuhan pangan agar kejadian serupa tidak terulang,” katanya.
Dadang menekankan pentingnya penerapan standar kebersihan dan keamanan pangan di setiap dapur SPPG agar makanan yang disajikan benar-benar aman dikonsumsi masyarakat.
Dengan langkah pengawasan yang lebih ketat, Pemkot Yogyakarta berharap program Makan Bergizi Gratis dapat berjalan kembali tanpa mengulang kasus serupa, sekaligus memastikan anak-anak dan masyarakat penerima manfaat mendapatkan asupan makanan yang sehat dan higienis.
