Cara Jadi Agen Properti Pemula, Tips Sukses ala ‘Ratu Pondok Indah’
![]() |
| Agen properti yang menawarkan keuntungan besar (Dok. Canva) |
JawaUpdate.com - Menjadi agen properti kini menjadi salah satu profesi yang cukup diminati. Selain fleksibel, pekerjaan ini cocok untuk Kamu yang senang beraktivitas di lapangan. Meski terlihat simpel, cara jadi agen properti pemula sebenarnya sulit.
Butuh strategi, pengetahuan, dan mental yang kuat agar Kamu bisa bersaing. Sebelum membahas tipsnya, ada baiknya Kamu mengenal dulu apa itu agen properti dan apa saja tugas yang harus dijalankan.
Apa Itu Agen Properti?
Agen properti adalah pihak yang berperan sebagai penghubung antara pemilik properti dengan calon pembeli atau penyewa. Tugas utama mereka adalah memastikan proses jual beli atau sewa berjalan lancar, cepat, dan aman.
Dalam praktiknya, agen properti terbagi menjadi dua jenis yakni agen independen, bekerja secara mandiri dan agen yang bekerja di bawah perusahaan properti, yang proses kerjanya diatur oleh regulasi khusus.
Profesi ini tidak hanya tentang memasarkan rumah. Ada banyak tanggung jawab yang harus dipegang, mulai dari menyiapkan dokumen legal hingga memberikan rekomendasi harga yang tepat.
6 Cara Jadi Agen Properti Pemula agar Cepat Sukses
Lisa Kuntjoro, Board of Commissioner Xavier Marks Indonesia yang dikenal sebagai “Ratu Pondok Indah”, membagikan beberapa tips penting bagi Kamu yang ingin memulai karier sebagai agen properti. Berikut adalah rangkumannya.
1. Mulai dengan Memiliki Listing Sendiri
Langkah pertama yang wajib Kamu lakukan adalah memiliki listing properti sendiri. Artinya, Kamu harus memiliki rumah, ruko, atau properti lain yang benar-benar Kamu pegang secara langsung untuk dipasarkan.
Lisa menegaskan bahwa agen pemula tidak boleh hanya mengandalkan listing milik teman, karena itu membuat Kamu tidak berkembang dan sulit membangun database klien.
2. Tetapkan Target Penjualan
Salah satu tantangan terbesar dalam profesi ini adalah tidak adanya gaji tetap. Pendapatan agen properti berasal dari komisi penjualan. Itu sebabnya Kamu harus punya target sendiri agar bisa menghitung potensi pendapatan tiap bulan.
Contohnya untuk rumah kelas standar, agen biasanya bisa menjual 3–5 unit per bulan. Untuk properti premium, menjual satu unit saja sudah tergolong bagus. Untuk rumah baru (primary), penjualan bisa lebih cepat. Target penting agar Kamu tetap fokus.
3. Cari Mentor atau Pendamping yang Berpengalaman
Agen pemula sangat dianjurkan untuk memiliki mentor. Pendamping ini bisa berupa senior di kantor agen properti atau profesional yang sudah berpengalaman.
Tugas mentor adalah mengarahkan cara kerja yang benar, memberikan saran strategi penjualan, membantu Kamu saat menghadapi klien pertama. Dengan mentor yang tepat, proses belajar Kamu bisa jauh lebih cepat.
4. Fokus untuk Mencapai Closing
Listing banyak tidak akan berarti kalau tidak ada closing. Karena itu, Kamu harus tahu properti mana yang paling berpotensi cepat terjual. Analisis berdasarkan faktor harga, lokasi, kondisi bangunan, dan permintaan pasar.
Setelah menemukan kandidat terbaik, fokuskan energi untuk memasarkan properti-properti tersebut lebih intens.
5. Siapkan Peralatan Pendukung
Menjadi agen properti butuh persiapan alat kerja, seperti handphone untuk komunikasi dan foto properti, kendaraan pribadi untuk survei dan menemani calon pembeli, dan database kontak, mulai dari keluarga, teman, komunitas, hingga tetangga.
Banyak agen pemula tidak sadar bahwa mereka sudah punya database dasar sejak awal, hanya saja belum dimanfaatkan.
6. Kuasai Lokasi dan Jenis Properti yang Kamu Jual
Agen pemula harus memahami detail lokasi yang dipasarkan, mulai dari harga pasar, fasilitas umum terdekat, hingga karakteristik lingkungan.
Selain itu, tentukan segmentasi pasar.rumah pertama, rumah second, properti komersial, properti lelang atau campuran semuanya untuk awal. Semakin banyak Kamu tahu tentang lokasi dan jenis properti, semakin profesional Kamu terlihat di mata klien.
Itulah beberapa cara jadi agen properti pemula yang bisa Kamu jadikan acuan sebelum terjun ke dunia pemasaran properti. Kuncinya adalah memiliki listing sendiri, menetapkan target, belajar dari mentor, dan berani turun langsung ke lapangan.
