Rizky Aflaha, Lulusan S3 Termuda UGM dengan IPK 4,00: Buktikan Mimpi Besar Bisa Jadi Nyata

Rizky Aflaha, mahasiswa UGM yang raih IPK maksimal di usia muda (Dok. Instagram/ Rizky Aflaha

JawaUpdate.com - Di usia yang baru menginjak 25 tahun, Rizky Aflaha berhasil menorehkan prestasi luar biasa. Ia resmi menyelesaikan pendidikan doktoralnya di Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan predikat cumlaude dan IPK sempurna, 4,00.

Pencapaian ini tentu tidak datang begitu saja. Rizky mengaku perjalanan menuju gelar doktor penuh tantangan. 

Namun, semangat dan rasa syukurnya membuat ia tetap bertahan dan terus berusaha memberikan yang terbaik.

“Kalau tantangan jelas banyak banget, tapi kalau nyerah cuma gara-gara itu kan kayak kurang bersyukur. Padahal aku dikasih banyak kesempatan. Jadi motivasiku dari dulu selalu sama, dimana pun aku berada, di bidang apa pun, aku harus ngelakuin yang terbaik,” ujarnya kepada tim JawaUpdate.com.

Bagi Rizky, motivasi utamanya bukan semata mengejar gelar atau pengakuan, melainkan untuk mengukur kemampuan dirinya sendiri.

"Aku mau bener-bener liat potensi maksimalku tuh kayak gimana. Mungkin mentalitasku itu yang bikin aku kayak sekarang," tambahnya. 

Menariknya, meski tengah menempuh program magister dan doktor yang dikenal berat, Rizky justru mengaku sangat menikmati prosesnya. Ia bahkan mengatakan tidak pernah merasa tertekan.

“Ini sangat subjektif sih, dan pasti banyak orang yang kurang relate. Karena sejujurnya, aku happy banget ngejalanin program magister dan doktor ini. Gak ada tekanan, gak ada yang bikin pusing sampai gimana banget. Aku tetep bisa sering jalan-jalan, naik gunung, dan ikut turnamen bulu tangkis. Mungkin itu semua karena aku happy ngejalaninnya,” tuturnya santai.

Rizky juga sempat menceritakan pengalaman masa lalunya yang menjadi titik balik dalam perjalanan akademiknya. Ia masih ingat betul bagaimana dulu ada yang meragukan mimpinya untuk kuliah di UGM.

“Ada dulu banget, pas kelas 3 dan mau masuk universitas. Aku bilang kalau aku mau masuk UGM, ada yang bilang ke aku "mimpi boleh tapi realistis". Seolah-olah aku gak cukup untuk masuk UGM. Meskipun sangat wajar karena emang sekolahku gak punya sejarah masuk UGM, aku yang pertama. Jadi itu yang bener-bener jadi pendorongku,"kenangnya.

“Dan ini hasilnya, aku bukan cuma masuk S1, aku bisa lulus 3.5 tahun dulu dengan IPK cumlaude, dapet beasiswa S2 dan S3 dan bisa lulus S3 dengan hasil yang menurutku sudah sangat maksimal,” ungkapnya penuh rasa syukur.

Kisah Rizky Aflaha bukan hanya tentang kecerdasan, tapi juga tentang ketekunan dan keyakinan bahwa kerja keras selalu membuahkan hasil.

Ia menjadi inspirasi bagi banyak anak muda untuk tidak takut bermimpi besar, sekalipun orang lain meragukan kemampuan mereka.