JAWA KILAT
Mode Gelap
Artikel teks besar

Pria Asal Madiun Nyaris Diamuk Massa Usai Ketahuan Curi Uang Kotak Amal di Ngawi

Pria Asal Madiun Nyaris Diamuk Massa Usai Ketahuan Curi Uang Kotak Amal di Ngawi
Pria Madiun yang diamuk massa (Dok. Ist)


JawaUpdate.com - Seorang pria asal Madiun berinisial N (53) nyaris menjadi bulan-bulanan warga setelah tertangkap mencuri uang dari kotak amal masjid di Desa Rejomulyo, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, pada Rabu (8/10) siang.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, ketika salah satu pengurus masjid memergoki pelaku sedang mengambil uang dari kotak amal yang kebetulan tidak dalam keadaan terkunci. 

Aksi itu sontak menarik perhatian warga sekitar yang langsung mengepung dan menangkap pelaku di lokasi kejadian.

Warga yang geram sempat memukul pelaku, sebelum akhirnya berhasil dilerai oleh perangkat desa. Kepala Dusun setempat, Paikem, mengatakan bahwa ia langsung menuju lokasi setelah mendengar keributan di sekitar masjid.

“Begitu saya datang, warga sudah ramai. Saya minta berhenti memukul, karena polisi sudah dalam perjalanan,” ujarnya.

Tak lama kemudian, petugas kepolisian tiba dan mengamankan pelaku guna mencegah situasi semakin memanas. 

Pria paruh baya asal Kelurahan Tawangrejo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun itu kemudian dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Dalam pemeriksaan, N mengaku nekat mencuri karena desakan ekonomi. Ia mengatakan uang Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diterimanya tidak cukup untuk menutup utang yang harus segera dibayar.

“Uang BLT mau saya pakai buat bayar utang, tapi kurang Rp50 ribu. Saya khilaf akhirnya nyolong. Sudah apes, malah ketangkap dan dipukuli,” ujar pelaku dengan wajah pasrah.

Aparat kepolisian masih mendalami kasus tersebut dan berencana memintai keterangan dari saksi serta pengurus masjid. 

Sementara itu, pihak desa mengimbau masyarakat agar tidak main hakim sendiri dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwenang.

Peristiwa ini menjadi pengingat penting bahwa tekanan ekonomi tak seharusnya dijadikan alasan untuk melanggar hukum, sekaligus mengingatkan warga agar tetap menjaga keamanan tempat ibadah. 

Posting Komentar