Musim Pancaroba Ancam Petani Tangerang: Dinas Pertanian Waspadai Potensi Gagal Panen
![]() |
Sawah yang terlihat rusak akibat musim pancaroba (Dok. Ist) |
JawaUpdate.com — Para petani di Kabupaten Tangerang kini dihadapkan pada ancaman gagal panen akibat kondisi cuaca yang sulit diprediksi selama musim pancaroba.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang, Syaifullah, mengatakan bahwa fenomena perubahan cuaca ekstrem belakangan ini menjadi kendala besar bagi para petani maupun pemerintah daerah dalam melakukan langkah antisipatif.
Menurut Syaifullah, musim pancaroba membuat cuaca berubah secara tiba-tiba, sehingga sulit menentukan strategi pertanian yang tepat.
"Terkait dengan hal-hal kegagalan panen adalah hukum alam, ya, yang sama-sama kita tidak bisa prediksi," ujarnya, Senin (20/10)
Ia menambahkan bahwa hingga kini pihaknya belum dapat melakukan identifikasi dan pemetaan terhadap wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami gagal panen. Proses analisis tersebut baru akan dilakukan setelah kondisi cuaca mulai stabil.
"Kalau gagal panen kan tergantung dengan cuaca. Kami belum berkoordinasi terkait dengan hal itu," kata dia.
Meskipun demikian, Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi untuk meminimalkan dampak yang mungkin terjadi.
Salah satunya adalah dengan mengoptimalkan peran penyuluh pertanian lapangan (PPL) di setiap desa.
"Teman-teman PPL tersebar di 274 desa. Semua bisa mengadu langsung kepada teman-teman PPL (jika terjadi gagal panen, red)," kata Syaifullah.
Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Guswanto, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Tangerang dan sekitarnya merupakan dampak dari masa peralihan musim atau pancaroba.
Menurutnya, kondisi atmosfer pada masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan cenderung tidak stabil, sehingga berpotensi menimbulkan hujan lebat disertai angin kencang maupun petir.
Dengan situasi cuaca yang belum menentu, pemerintah daerah mengimbau para petani agar lebih waspada dan terus berkoordinasi dengan penyuluh pertanian di wilayahnya.
Langkah antisipasi ini diharapkan dapat menekan potensi kerugian akibat gagal panen selama masa pancaroba berlangsung.