Kenapa Saya Sulit Hamil Padahal Haid Lancar? Ini Penjelasannya
![]() |
Ilustrasi orang yang berjuang garis dua (Dok. Ist) |
JawaUpdate.com - Banyak wanita menganggap bahwa memiliki siklus haid yang lancar berarti kesuburan juga baik. Namun, kenyataannya tidak selalu begitu. Lalu, kenapa saya sulit hamil padahal haid lancar? Mari kita bahas satu per satu penyebabnya.
Hamil dan menyusui menjadi cita-cita para istri, sebab anak merupakan rezeki dari Allah SWT. Sayangnya, tidak semua istri bisa merasakan momen ini. Ada beberapa faktor yang menyebabkan wanita sulit hamil seperti:
1. Faktor Usia
Usia menjadi salah satu penyebab paling umum dari sulit hamil meski haid tetap teratur. Setelah memasuki usia 35 tahun, tubuh wanita mulai mengalami penurunan fungsi reproduksi.
Jumlah dan kualitas sel telur yang dihasilkan ovarium juga menurun. Akibatnya, meskipun menstruasi tetap datang secara rutin, peluang pembuahan menjadi lebih kecil dibandingkan saat usia masih muda.
2. Tingkat Stres yang Tinggi
Tanpa disadari, stres bisa memengaruhi sistem reproduksi. Ketika seseorang stres berat, hormon yang mengatur ovulasi bisa terganggu.
Akibatnya, meskipun haid tetap datang, proses pelepasan sel telur (ovulasi) mungkin tidak berjalan dengan sempurna. Selain itu, stres juga dapat menurunkan gairah untuk berhubungan intim, yang tentu berdampak pada peluang kehamilan.
3. Frekuensi Hubungan Seks yang Kurang
Memiliki siklus haid yang lancar tidak akan banyak membantu jika frekuensi berhubungan suami istri terlalu jarang. Untuk bisa hamil, waktu berhubungan perlu disesuaikan dengan masa subur atau ovulasi.
Umumnya, masa ovulasi terjadi sekitar 12–14 hari sebelum jadwal menstruasi berikutnya. Jika hubungan intim tidak dilakukan di masa ini, peluang terjadinya pembuahan akan menurun.
4. Penyumbatan pada Saluran Tuba
Saluran tuba falopi berfungsi mengantarkan sel telur dari indung telur menuju rahim. Jika saluran ini tersumbat, sel telur tidak akan bisa bertemu dengan sperma, sehingga pembuahan tidak dapat terjadi.
Penyumbatan tuba bisa disebabkan oleh infeksi menular seksual seperti klamidia atau gonore, maupun peradangan panggul (pelvic inflammatory disease/PID). Gejala yang sering muncul antara lain nyeri di perut bagian bawah atau rasa tidak nyaman.
5. Efek Prosedur Medis atau Obat Tertentu
Beberapa prosedur medis, misalnya operasi pengangkatan kista atau mioma di rahim, bisa meninggalkan jaringan parut yang memengaruhi kemampuan rahim untuk menerima embrio.
Selain itu, konsumsi obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) dalam jangka panjang seperti diclofenac, etoricoxib, atau naproxen juga dapat mengganggu ovulasi jika digunakan terus-menerus.
6. Masalah Kesuburan pada Pria
Sulit hamil bukan hanya karena faktor wanita saja. Pria juga bisa mengalami gangguan kesuburan, seperti jumlah sperma yang rendah, pergerakan sperma yang lambat, atau bentuk sperma yang tidak normal.
Faktor penyebabnya bisa beragam, mulai dari gangguan hormonal, varikokel (pelebaran pembuluh darah di skrotum), infeksi, efek obat, hingga gaya hidup tidak sehat seperti merokok, mengonsumsi alkohol, atau sering memakai celana terlalu ketat.
7. Berat Badan Tidak Ideal
Kelebihan berat badan (obesitas) maupun terlalu kurus bisa sama-sama menjadi penyebab sulit hamil meski haid teratur.
Pada wanita obesitas, lemak berlebih dapat memengaruhi keseimbangan hormon dan mengganggu pematangan sel telur. Sementara pada wanita dengan berat badan terlalu rendah, produksi hormon estrogen bisa terganggu sehingga ovulasi tidak normal.
Jadi, kenapa saya sulit hamil padahal haid lancar? Jawabannya bisa berasal dari banyak faktor, mulai dari usia, stres, frekuensi hubungan seksual, gangguan pada saluran tuba, efek obat, hingga masalah kesuburan pasangan.