Cara Mengatasi Over Proofing pada Adonan Roti, Menambahkan Tepung hingga Mencoba Resep Lain
![]() |
Cara mengatasi over proofing (Dok. Ist) |
JawaUpdate.com - Membuat roti memang terlihat sederhana, tetapi ada satu kendala yang sering dialami oleh para pembuat roti pemula adalah adonan yang over proofing. Jika hal ini terjadi, Kamu harus memahami cara mengatasi over proofing.
Over proofing adalah kondisi dimana adonan terlalu lama diistirahatkan sehingga mengembang berlebihan. Jika hal ini terjadi, kamu tidak perlu panik atau langsung membuang adonannya.
Cara Mengatasi Over Proofing yang Perlu Dipahami
Masih ada beberapa cara untuk menyelamatkan dan memanfaatkannya agar tetap bisa menjadi roti yang enak. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
1. Tambahkan Tepung Terigu untuk Mengurangi Kelembekan
Ketika adonan terlalu lama mengembang, biasanya teksturnya akan menjadi terlalu lembek dan lengket. Hal ini bisa menyulitkanmu saat ingin membentuknya. Solusinya cukup sederhana, taburkan tepung terigu secukupnya ke permukaan adonan.
Kamu bisa menaburkannya sedikit demi sedikit sambil menguleni dengan tangan. Jangan menambahkan terlalu banyak tepung sekaligus agar teksturnya tidak berubah menjadi keras. Dengan cara ini, adonan akan terasa lebih mudah dibentuk kembali.
2. Olesi dengan Margarin atau Minyak Sayur
Kalau persediaan tepung di rumah terbatas, kamu bisa menggantinya dengan margarin atau minyak sayur. Cukup lumuri tanganmu dengan sedikit margarin, lalu remas dan uleni adonan secara perlahan.
Selain mengurangi lengket, margarin juga bisa membuat adonan terasa lebih lembut. Jika adonanmu sudah mengandung garam, sebaiknya jangan menambahkan margarin terlalu banyak agar rasa roti tidak terlalu gurih.
3. Lakukan Degassing dan Bentuk Ulang
Langkah berikutnya adalah melakukan degassing, yaitu menekan-nekan adonan untuk mengeluarkan udara yang terperangkap di dalamnya. Proses ini penting agar tekstur roti tidak berongga besar dan terasa padat saat dipanggang.
Setelah udara keluar, kamu bisa menyatukan kembali adonan dan membungkusnya rapat. Simpan di dalam freezer selama beberapa jam atau semalaman. Pendinginan ini akan memperlambat proses fermentasi sehingga adonan tidak terus mengembang.
4. Campurkan dengan Adonan Baru
Kalau kamu berencana membuat roti dalam jumlah banyak, adonan over proofing bisa kamu manfaatkan dengan mencampurnya ke adonan baru. Sebelum itu, lakukan degassing terlebih dahulu untuk mengeluarkan gas berlebih.
Setelah ditekan-tekan dan dirapikan, bungkus adonan dan simpan di dalam freezer hingga semalaman (maksimal tujuh hari). Saat akan digunakan, keluarkan adonan dari freezer, diamkan hingga mencair, lalu campurkan dengan adonan segar.
5. Gunakan untuk Resep Lain
Kalau kamu tidak punya banyak waktu untuk mengolah kembali adonan over proofing, kamu masih bisa memanfaatkannya untuk membuat roti jenis lain. Misalnya roti gembong, roti sobek, atau roti bulat sederhana.
Cukup lakukan degassing sebentar untuk mengempiskan adonan, lalu bagi menjadi beberapa bagian dan bentuk bulat-bulat. Setelah itu, letakkan ke dalam loyang atau cetakan, dan langsung oven.
Adonan yang terlalu lama diistirahatkan memang bisa membuat frustrasi, tapi bukan berarti hasilnya harus dibuang. Dengan memahami cara mengatasi over proofing, adonan tersebut masih bisa diselamatkan dan diolah kembali.