Panen Raya Tembakau Lamongan Berlangsung di Tengah Kemarau Basah
![]() |
Petani tembakau yang akan panen (Dok. Ist) |
JawaUpdate.com – Petani tembakau di Kabupaten Lamongan patut berbangga. Meski musim tanam tahun ini diwarnai cuaca yang tidak menentu, hasil panen tetap memuaskan.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, yang akrab disapa Pak Yes, turun langsung memimpin panen raya di Dusun Sahar, Desa Wateswinangun, Kecamatan Sambeng.
Pak Yes menjelaskan, tahun ini para petani menghadapi tantangan cukup berat karena fenomena kemarau basah, yakni kondisi kering yang diselingi hujan.
Situasi tersebut membuat sebagian petani harus menanam bibit tembakau lebih dari satu kali agar tanaman dapat tumbuh normal.
"Pada musim tembakau tahun ini memang tantangannya adalah iklim, menurut cerita para petani butuh menanam bibit tembakau lebih dari satu kali sampai bisa berhasil dan normal. Namun, Alhamdulillah hasil panennya memuaskan," kata Yuhronur Efendi dalam sambutannya, Selasa (16/9)
Harga tembakau pada panen kali ini terbilang stabil, berkisar Rp46 ribu hingga Rp47 ribu per kilogram.
Dari total lahan tembakau di Lamongan yang mencapai sekitar 7.570 hektare, lebih dari 4.300 hektare telah memasuki masa panen. Khusus di Desa Wateswinangun, lahan siap panen mencapai 145 hektar.
Sebagai daerah dengan potensi tembakau yang besar, pemerintah kabupaten terus berupaya mendukung kesejahteraan petani.
Tahun ini, Pemkab Lamongan menyalurkan 26.173 kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan melalui Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Lamongan.
Tak hanya itu, beragam bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) juga diberikan, antara lain, alat perajang tembakau, hand sprayer elektrik, kendaraan roda tiga, pompa air dangkal, handtraktor dan terpal
Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi kerja sekaligus menekan biaya produksi para petani.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lamongan, Mugito, menuturkan bahwa pendampingan kepada petani dilakukan sejak awal musim tanam.
Pemerintah memberikan arahan mulai dari penundaan jadwal tanam, pembuatan guludan tinggi, hingga pengaturan saluran air agar lahan tidak tergenang.
Selain pendampingan teknis, berbagai pelatihan juga digelar. Program yang dilaksanakan meliputi pembibitan, intensifikasi budidaya tembakau, hingga pelatihan lanjutan untuk beberapa kelompok tani agar hasil panen semakin optimal.