Muhammadiyah Perluas Jejak Global, Bangun Kolaborasi dengan Turki
![]() |
Muhammadiyah perluas jejak global (Dok. Ist) |
JawaUpdate.com - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah terus berupaya memperluas kerja sama dengan berbagai negara di dunia, termasuk dengan Turki.
Upaya ini dilakukan melalui Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI) Muhammadiyah yang baru-baru ini mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Republik Turki untuk Indonesia, Talip Kucukcan.
Pertemuan tersebut berlangsung di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, pada Senin, 7 Juli 2025.
Menurut Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hubungan dan Kerja Sama Internasional, Syafiq Mughni, Muhammadiyah telah berkembang pesat dalam bidang pendidikan dan sosial.
Namun, ia mengakui bahwa Muhammadiyah masih perlu meningkatkan kiprahnya di bidang ekonomi.
Di sisi lain, Dubes Turki, Talip Kucukcan, menekankan pentingnya mempererat hubungan strategis antara Turki dan Indonesia, terutama melalui Muhammadiyah.
Ia memuji peran Muhammadiyah dalam dunia pendidikan yang dinilai bisa menjadi contoh bagi negara-negara muslim lainnya.
Ia juga mengingatkan bahwa hubungan pendidikan antara Indonesia dan Turki sudah terjalin sejak masa Kesultanan Ottoman.
Banyak pelajar Indonesia yang kini menimba ilmu di Turki, sehingga Turki pun terasa seperti rumah kedua bagi masyarakat Indonesia.
Tak hanya itu, hubungan budaya antara kedua negara juga terbilang kuat karena sama-sama berasal dari latar belakang negara muslim.
Meski sudah banyak perjanjian kerja sama budaya yang dibuat, Dubes Talip berharap agar kedua negara terus membangun kepercayaan dan memperkuat peran sebagai negara muslim besar di dunia
Pertemuan ini juga membahas kerja sama di bidang industri pertahanan. Selain soal pengadaan alat pertahanan, diskusi juga mencakup kerja sama dalam hal transfer teknologi, ketahanan pangan, energi, serta upaya menjaga perdamaian dunia.
Dubes Talip menilai saat ini adalah waktu terbaik untuk mempererat hubungan antara Turki dan Indonesia.
Menurutnya, hubungan kerja sama dalam bidang pendidikan, teknologi, kesehatan, energi, dan keamanan sudah berjalan baik dan perlu terus dipertahankan.
Namun demikian, ia juga memberikan catatan penting agar kerja sama di bidang kemanusiaan mendapat perhatian lebih besar, mengingat kondisi dunia yang terus berkembang.