JAWA KILAT
Mode Gelap
Artikel teks besar

Siswa SMA Negeri 2 Cibitung Buka Suara Terkait Pungli Tanah: Kalau Gabayar Ga Dikasih Kertas Ulangan

SMA Negeri 2 Cibitung
SMA Negeri 2 Cibitung 
(Sumber: Istimewa)

JawaUpdate.com - Baru-baru ini siswa SMA Negeri 2 Cibitung yang tidak disebutkan identitasnya membongkar dugaan pungli berkedok iuran yang dilakukan pihak sekolahnya.

Informasi ini mulai viral setelah unggahan Ronald Sinaga dilirik sejumlah kalangan masyarakat Indonesia.

Menurut keterangan tersebut, mulanya orang tua atau wali murid mendapatkan undangan dari pihak sekolah untuk mengikuti sosialisasi.

Alih-alih mendapatkan sosialisasi, justru wali murid tersebut diminta menandatangani formulir berisikan ketersediaannya dalam membayar iuran Rp 1 juta - Rp 2.5 juta.

“Itu undangan sosialisasi, ternyata ngejebak orang tua buat nulis nominal. Minimal banget Rp1juta.” tulisnya, dikutip dari Instagram @brorondm, Kamis, 5 Desember 2024.

“Dari tahun kemarin seperti itu pak, beda” alasannya. Thun kemarin uang pagar, sekarang uang urug tanah. Namun pagar tak dibangun, tanah pun tdak diurug,” imbuhnya.

Dalam unggahan yang viral itu, siswa tersebut juga menjelaskan jika tidak bayar iuran maka tidak diperkenankan ikut ujian.

“Masalahnya kalo gabayar ga dikasih kertas ulangan, gimna mau maju Indonesia emas,” ujar siswa itu kepada Ronald Sinaga.

Menurutnya sebagian dari wali murid juga telah melakukan pembayaran atas praktik tersebut dan hanya menerima pembayaran via tunai.

“Pintar pak, tidak boleh tf,” ungkapnya.

Lebih lanjut, siswa tersebut menjelaskan bahwa dirinya sempat melaporkan kejadian tersebut kepada Wakil presiden dalam program lapor mas wapres. 

Namun laporan tersebut belum membuahkan hasil lantaran contact masih OFF

“Mas Gibran kan ngadain lapor mas wapres, saya coba lapor ternyata nomernya dah off,” ujarnya.

Posting Komentar