Heboh Fenomena Strong Women Pilih Solo Wedding, Terungkap Ini Faktor Pemicunya
Ilustrasi strong women pilih solo wedding |
JawaUpdate.com - Belakangan ini pengguna sosial media dihebohkan dengan fenomena strong women pilih solo wedding atau menikahi diri sendiri. Fenomena ini tentu menjadi kontroversi di tengah kalangan masyarakat terutama gen Z.
Apa itu Strong Women Pilih Solo Wedding?
Strong women merupakan julukan kepada wanita-wanita kuat yang tidak pernah menyerah terhadap hidup. Perempuan kuat bukanlah yang tidak pernah lelah ataupun menangis. Justru perempuan kuat adalah Mereka yang lelahnya dipaksakan indah walaupun terkadang melukai diri sendiri.
Karena sering merasa kuat dalam mengatasi berbagai hal di kehidupan, strong women justru banyak yang memilih tidak menikah. Hal ini lantaran menurutnya semua hal bisa diselesaikan sendirian.
Apa itu solo wedding? Beberapa pengguna sosial media juga dihebohkan dengan fenomena solo wedding. Solo wedding bukanlah pernikahan menggunakan adat solo melainkan sebuah trend menikahi diri sendiri.
Trend ini muncul dan banyak terjadi di Jepang. Solo wedding membuat perempuan menggelar acara layaknya pernikahan pada umumnya hanya saja tidak ada sesi akad nikah dan pria sebagai pasangannya.
Penyebab Strong Women Pilih Solo Wedding
Strong women pilih solo wedding lantaran dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Berikut ini sejumlah faktor yang memicu banyak perempuan memilih untuk tidak menikah:
1. Takut Dikengkang
Salah satu faktor yang menyebabkan perempuan banyak memutuskan tidak menikah yakni takut dikengkang. Pasalnya banyak kasus yang menyebabkan perempuan kehilangan kebebasan pasca menikah.
Orang yang terbiasa mandiri dan kerja keras cenderung menyukai kebebasan. Hal inilah yang menyebabkan perempuan takut memulai hubungan dengan lawan jenis terlebih ke jenjang lebih serius.
2. Takut Salah Memilih Pasangan
Kemajuan zaman membuat orang kerap kali dihantui rasa takut berlebihan termasuk dalam hal mencari pasangan. Banyaknya kegagalan rumah tangga yang dialami orang lain hingga merujuk pada kekerasan terkadang memicu rasa tidak ingin menikah.
Beberapa perempuan juga kerap menelan opini menikah yang merujuk pada hal negatif. Padahal jika hubungan dijalankan dengan orang tepat mampu menimbulkan kebahagiaan sendiri.
3. Trauma
Pernah mengalami kekerasan, ditinggal pasangan, atau melihat keluarga bahkan orang lain tidak bahagia setelah menikah? Tentu hal ini terkadang memicu kecemasan dalam membangun hubungan rumah tangga.
Trauma memang bisa berakibat buruk pada metal seseorang sehingga harus mendapatkan penanganan yang tepat.
4. Takut Tidak Bisa Menjalankan Peran
Terbiasa sendiri dan mandiri membuat orang terkadang kesulitan adaptasi dengan orang lain termasuk pasangan. Ketika menikah tentu seorang perempuan harus berperan sebagai istri sekaligus ibu. Mungkin tugas atau pekerjaan bisa dibagi dengan pasangan namun ada beberapa hal yang harus dikerjakan sendiri.
Salah satu tugas perempuan yang tidak bisa dikerjakan pria yakni hamil dan melahirkan. Dua hal tersebut memiliki tanggung jawab besar. Mendidik anak terkadang menjadi problematik jika tidak dilakukan dengan tepat. Hal inilah yang memicu banyak perempuan memilih single.
5. Faktor Ekonomi
Beberapa perempuan memilih single lantaran mengalami ekonomi kurang baik. Hal ini lantaran sebagian hidup perempuan dihabiskan untuk bekerja dan memberikan nafkah untuk keluarga. Kesibukan itulah yang membuat Mereka lalai dan merasa tidak perlu pasangan.
Ada juga kasus yang mana setelah menikah pria tidak mau bekerja sehingga menyebabkan perempuan harus turun tangan. Hal semacam itulah yang terkadang menjadi boomerang bagi perempuan ketika akan membangun rumah tangga.
Strong women pilih solo wedding bukanlah trend yang bagus dan harus diikuti. Sejatinya manusia diciptakan berpasang-pasangan. Perempuan kuat bukanlah yang tidak menikah melainkan Mereka yang mampu memberikan kiprah, kontribusi, dan dedikasi dalam membangun kehidupan lebih baik lagi.