JAWA KILAT
Mode Gelap
Artikel teks besar

Kenapa UMKM Sulit Berkembang di Indonesia? Ini Penjelasan Lengkapnya

Kenapa UMKM Sulit Berkembang di Indonesia? Ini Penjelasan Lengkapnya
Ilustrasi pengusaha UMKM yang frustasi karena usahanya sulit berkembang (Dok. Ist) 


JawaUpdate.com – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting sebagai penggerak roda ekonomi nasional. Namun, banyak pelaku UMKM yang kesulitan untuk berkembang. Lantas, kenapa UMKM sulit berkembang di Indonesia?

Berikut penjelasan lengkapnya agar Anda bisa menghindari kesalahan yang sama dalam menjalankan bisnis.

Alasan Kenapa UMKM Sulit Berkembang

Secara umum, ada beberapa faktor yang menyebabkan UMKM sulit berkembang. Jika Anda baru memulai bisnis, pahami faktor-faktor berikut ini:

1. Tidak Sesuai dengan Kebutuhan Pasar

Salah satu penyebab utama kenapa UMKM sulit berkembang adalah karena produk yang ditawarkan tidak sesuai dengan kebutuhan atau minat pasar. Banyak pelaku usaha yang langsung memproduksi dan menjual barang tanpa melakukan riset pasar. 

Menurut data dari Evermos yang dikutip oleh World Economic Forum pada tahun 2021, sekitar 99% UMKM gagal berkembang karena produk yang dijual tidak cocok dengan kebutuhan konsumen. 

Kurangnya riset dan analisis pasar membuat pelaku usaha salah mengidentifikasi target pelanggan. Akibatnya, produk yang dibuat tidak laku atau sulit bersaing dengan kompetitor yang lebih memahami kebutuhan pasar.

2. Keterbatasan Akses Finansial

Keterbatasan modal juga menjadi salah satu alasan kuat kenapa UMKM sulit berkembang. Banyak pelaku usaha kecil yang kesulitan mendapatkan pinjaman dari bank atau investor karena minimnya laporan keuangan yang rapi dan transparan.

Sebagian besar UMKM masih mencatat keuangan secara manual, bahkan mencampur uang pribadi dengan uang usaha. Kondisi ini membuat lembaga keuangan ragu untuk memberikan pembiayaan karena bisnis dianggap belum layak atau berisiko tinggi.

Padahal, modal yang cukup sangat dibutuhkan untuk memperluas produksi, meningkatkan kualitas produk, hingga memperluas jaringan distribusi.

3. Minimnya Jaringan Distribusi dan Promosi

UMKM seringkali hanya mengandalkan penjualan di lingkungan sekitar tanpa memiliki jaringan distribusi yang luas. Akibatnya, produk sulit menjangkau pasar yang lebih besar.

Selain itu, masih banyak pelaku UMKM yang belum memanfaatkan pemasaran digital secara maksimal. Padahal, di era sekarang, kehadiran di media sosial dan marketplace bisa menjadi peluang besar untuk memperluas jangkauan pelanggan.

Kurangnya pemahaman tentang strategi pemasaran digital membuat produk berpotensi bagus akhirnya kalah bersaing karena tidak diketahui oleh konsumen.

4. Kurangnya Keterampilan Manajerial

Sebagian besar pemilik UMKM memang ahli dalam bidang teknis, seperti membuat produk, memasak, atau memberikan layanan. Namun, tidak sedikit yang kurang memahami aspek manajemen bisnismu. 

Keterampilan manajerial sangat penting agar pelaku usaha bisa membuat keputusan strategis dengan tepat. 

Tanpa kemampuan ini, bisnis bisa mengalami kesulitan dalam mengatur arus kas, mengelola karyawan, atau menentukan langkah ekspansi yang sesuai.

5. Persaingan Pasar yang Semakin Ketat

Pertumbuhan jumlah UMKM di Indonesia yang sangat pesat juga menimbulkan tantangan baru, yaitu persaingan pasar yang semakin sengit. 

Banyak usaha menawarkan produk serupa dengan harga dan kualitas yang hampir sama.

Untuk bisa bertahan, setiap pelaku UMKM perlu memiliki unique selling point (USP) atau keunikan produk yang membedakannya dari kompetitor. Tanpa hal ini, konsumen tidak memiliki alasan kuat untuk memilih produk Anda dibanding produk lain yang sejenis.

UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia, tetapi banyak yang belum bisa berkembang karena berbagai hambatan. Bahkan, alasan kenapa UMKM sulit berkembang sangat banyak.

Posting Komentar