JAWA KILAT
Mode Gelap
Artikel teks besar

Puluhan Tahun Warga Prambon Trenggalek Hidup dengan Air Sumur Tercemar, Pemkab Janjikan Solusi Permanen

Puluhan Tahun Warga Prambon Trenggalek Hidup dengan Air Sumur Tercemar, Pemkab Janjikan Solusi Permanen
Sumur di Trenggalek yang tercemar (Dok. Ist)


JawaUpdate.com - Selama lebih dari setengah abad, puluhan warga di Desa Prambon, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, harus hidup dengan kondisi air sumur yang tercemar.

Air di wilayah tersebut terlihat keruh, berwarna kekuningan, berminyak, dan mengeluarkan bau logam karat.

Kondisi ini sudah berlangsung sangat lama dan dirasakan oleh warga di empat RT, yakni RT 16, 17, 18, dan 19 di Dusun Krajan. 

Kepala Dusun Krajan, Supriyanto, menyebutkan bahwa setidaknya ada sekitar 60 kepala keluarga yang terdampak langsung oleh pencemaran air ini.

"Kondisi air sumur tercemar ini terjadi sejak 60 tahun lebih, Kondisi terparah berada di RT 16. Total ada 30 KK yang terdampak air sumur tercemar," ujarnya, Senin (20/10)

Menurut Supriyanto, pencemaran air sumur diduga kuat berasal dari aliran air sungai yang digunakan untuk mengairi sawah di sekitar permukiman warga. Letak sumur yang terlalu dekat dengan area persawahan membuat air tanah mudah tercemar.

"Apalagi saat musim kemarau, semua sumur warga mengering," terangnya.

Untuk mengatasi masalah jangka pendek, Pemerintah Desa Prambon telah mengajukan bantuan suplai air bersih ke BPBD Trenggalek. Bantuan tersebut disalurkan secara berkala agar warga tetap bisa memenuhi kebutuhan air sehari-hari.

Sementara itu, untuk solusi jangka panjang, Pemkab Trenggalek berencana membantu pembangunan jaringan pipa air bersih (pipanisasi) dan pembuatan sumur dalam. 

Langkah ini diharapkan mampu menyediakan sumber air bersih yang layak bagi warga.

Amin, salah satu warga terdampak, mengaku tetap menggunakan air sumur untuk mandi dan mencuci karena tidak ada pilihan lain. 

Ia mengatakan, air dari sumur miliknya berwarna kuning dan berbau logam, bahkan bisa membuat pakaian putih berubah warna menjadi kecokelatan.

Meski begitu, air yang dianggap ‘lebih bersih’ itu pun masih mengandung warna kekuningan dan bau logam. Warga hanya bisa mengendapkannya agar endapan kotoran turun ke dasar sebelum digunakan.

Amin berharap pemerintah daerah segera turun tangan memberikan solusi nyata. Ia dan warga lainnya mendambakan adanya sumur dalam di desa mereka agar bisa merasakan air bersih seperti masyarakat di daerah lain.

"Kalau bisa pemerintah membantu untuk membuatkan sumur yang dalam. Agar bisa keluar air bersih," pungkasnya

Masalah air sumur tercemar ini menjadi perhatian serius bagi warga Desa Prambon. Mereka berharap janji Pemkab Trenggalek untuk membangun sumur dalam dan jaringan air bersih benar-benar terealisasi, agar kehidupan masyarakat setempat bisa lebih sehat dan layak.

Posting Komentar