JAWA KILAT
Mode Gelap
Artikel teks besar

Puluhan Ayam di Madiun Mati Mendadak, Diduga Terserang Flu Burung

Puluhan Ayam di Madiun Mati Mendadak, Diduga Terserang Flu Burung
Warga yang mengeluh ayamnya mati karena flu burung (Dok. Ist) 


JawaUpdate.com - Puluhan ayam milik warga Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, dilaporkan mati mendadak pada Jumat (24/10)

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kematian ayam-ayam tersebut diduga kuat akibat terserang virus Avian Influenza (AI) atau yang lebih dikenal dengan flu burung.

Kabid Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Madiun, Harris Imballo R. Siregar, menjelaskan bahwa dugaan tersebut muncul setelah pihaknya melakukan pengamatan terhadap gejala yang muncul pada unggas sebelum mati.

“Dari analisis kronologi dan ciri-cirinya, kesimpulan sementara ini diakibatkan penyakit virus AI (flu burung). Untuk lebih jelasnya, kami masih melakukan pengambilan sampelnya dan mengujinya lebih lanjut,” kata Harris.

Menurut keterangan Harris, kematian ayam terjadi secara mendadak dan dalam waktu yang singkat. Dari total 50 ekor ayam milik warga bernama Agik, sebanyak 23 ekor dilaporkan mati dalam beberapa hari terakhir

Sebelumnya, DKPP Kabupaten Madiun juga sempat menerima laporan kasus serupa di wilayah Kresek, meskipun hasil pemeriksaan kala itu menunjukkan penyebabnya adalah penyakit malaria unggas, bukan flu burung.

Sebagai langkah awal pencegahan, DKPP telah memberikan vitamin tambahan untuk unggas di sekitar lokasi kejadian. 

Pihaknya juga berencana mengirimkan disinfektan guna mensterilkan kandang dan lingkungan sekitar agar penyebaran virus dapat dicegah.

Harris menegaskan bahwa ciri-ciri ayam yang terinfeksi flu burung biasanya memiliki jengger yang berubah warna menjadi kebiruan akibat kekurangan oksigen (hipoksia). 

Selain itu, juga terdapat pendarahan di bagian organ pencernaan, seperti kerongkongan dan usus.

Harris menambahkan, perubahan musim yang tidak menentu turut mempercepat penyebaran penyakit pada unggas. Kondisi lembap di musim pancaroba menjadi lingkungan ideal bagi virus untuk tumbuh dan menular.

Sementara itu, Agik Saputra Wijaya, pemilik ayam yang mati mendadak, menceritakan bahwa kematian ayam-ayamnya sudah terjadi sejak tiga hari lalu.

Ia menambahkan bahwa ayam-ayam tersebut sempat terlihat lemas dan pucat, bahkan kepala dan jenggernya tampak membiru sebelum akhirnya mati beberapa jam kemudian.

DKPP Kabupaten Madiun meminta warga, khususnya peternak ayam, untuk waspada terhadap gejala flu burung dan segera melapor jika menemukan kematian unggas secara mendadak dalam jumlah banyak.

Langkah cepat seperti menjaga sanitasi kandang, mengatur ventilasi, dan memastikan suplai pakan serta vitamin tetap baik, sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini lebih luas.

Posting Komentar