Apakah Daun Melinjo Bikin Asam Urat? Ini Penjelasan Medisnya
![]() |
Daun Melinjo (Dok. Ist) |
JawaUpdate.com - Daun melinjo ( Gnetum gnemon ) adalah bagian dari tanaman melinjo yang sering digunakan dalam berbagai masakan Indonesia, seperti sayur asem atau tumisan.
Selain rasanya yang khas, daun melinjo dikenal kaya akan nutrisi seperti, protein nabati, vitamin C dan A, serat, kalsium dan zat besi dan antioksidan alami
Kandungan tersebut membuat daun melinjo sering dianggap sebagai bahan makanan sehat. Namun, banyak orang masih khawatir bahwa daun ini bisa menyebabkan asam urat, sama seperti bijinya.
Apakah Daun Melinjo Bikin Asam Urat?
Asam urat (uric acid) adalah hasil akhir dari pemecahan zat purin dalam tubuh. Zat purin bisa berasal dari makanan atau diproduksi secara alami oleh tubuh. Jika kadar asam urat terlalu tinggi, kristalnya bisa menumpuk di sendi dan menyebabkan nyeri.
Biji melinjo diketahui mengandung purin yang cukup tinggi, sehingga jika dikonsumsi berlebihan dapat meningkatkan kadar asam urat. Namun, bagaimana dengan daunnya?
Menurut beberapa penelitian dan sumber kesehatan, daun melinjo tidak memiliki kadar purin setinggi bijinya. Artinya, daun melinjo relatif aman dikonsumsi dan tidak secara langsung menyebabkan peningkatan kadar asam urat.
Namun, tetap ada hal yang perlu diperhatikan, jika seseorang sudah memiliki kadar asam urat tinggi, konsumsi daun melinjo sebaiknya tetap dibatasi.
Efek asam urat bukan hanya dipicu oleh satu jenis makanan, melainkan oleh pola makan secara keseluruhan.
Jadi, daun melinjo tidak otomatis menyebabkan asam urat, tetapi konsumsi berlebihan dalam jangka panjang tetap perlu dihindari, apalagi jika disertai makanan tinggi purin lainnya seperti jeroan, daging merah, atau seafood.
Jadi, apakah daun melinjo bikin asam urat? Tidak secara langsung. Daun melinjo memiliki kadar purin rendah sehingga relatif aman untuk dikonsumsi, terutama jika dimasak dengan cara sehat dan dikonsumsi dalam jumlah wajar.
Bagi penderita asam urat, tetap disarankan untuk mengatur pola makan seimbang, menghindari makanan tinggi purin, serta rutin memeriksa kadar asam urat agar tidak terjadi penumpukan berlebihan.