JAWA KILAT
Mode Gelap
Artikel teks besar

6 Fakta Pulau Nusakambangan, Pulau Narapidana yang Jadi Perisai Alam Cilacap dari Tsunami

6 Fakta Pulau Nusakambangan, Pulau Narapidana yang Jadi Perisai Alam Cilacap dari Tsunami
Nusakambangan yang kerap dijadikan untuk menahan narapida (Dok. Ist)!


JawaUpdate.com - Pulau Nusakambangan dikenal luas sebagai tempat berdirinya berbagai lembaga pemasyarakatan dengan tingkat keamanan tinggi. 

Namun, di balik citra seramnya, pulau ini ternyata menyimpan banyak sisi menarik, mulai dari sejarah kuno hingga peran pentingnya dalam melindungi wilayah Cilacap dari ancaman tsunami. Berikut enam fakta menarik tentang Pulau Nusakambangan:

1. Pulau Narapidana dengan Keamanan Super Ketat

Pulau yang berada di selatan Pulau Jawa ini termasuk dalam wilayah administrasi Desa Tambakreja, Kabupaten Cilacap. 

Dipisahkan oleh Selat Segara Anakan, Nusakambangan menjadi lokasi berdirinya beberapa lembaga pemasyarakatan kelas tinggi, seperti Lapas Besi, Lapas Narkotika, Lapas Kembang Kuning, Lapas Permisan, Lapas Pasir Putih, dan Lapas Karanganyar.

Selain itu, ada juga Lapas Kelas IIA Terbuka yang dihuni napi menjelang masa bebasnya. Sementara itu, untuk tahanan dengan risiko tinggi seperti teroris dan bandar narkoba, disediakan Lapas High Risk dengan sistem keamanan maksimum dan tembok berlapis.

2. Tempat Eksekusi Bagi Terpidana Mati

Karena letaknya yang terisolasi dan jauh dari keramaian, Pulau Nusakambangan juga menjadi tempat pelaksanaan hukuman mati bagi para terpidana. Proses eksekusi dilakukan oleh regu tembak di area khusus yang dijaga ketat.

Beberapa eksekusi terkenal pernah dilakukan di sini, termasuk hukuman mati terhadap trio pelaku bom Bali, Imam Samudra, Amrozi, dan Mukhlas pada tahun 2008. 

Selain itu, eksekusi terhadap gembong narkoba Freddy Budiman pada Juli 2016, serta dua warga Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, pada April 2015, juga dilakukan di pulau ini.

3. Pernah Dijuluki Pulau Bunga-bungaan

Jauh sebelum dikenal sebagai “Pulau Narapidana,” Nusakambangan memiliki kisah sejarah yang unik. Sekitar abad ke-16, pulau ini pernah dikunjungi oleh keluarga istana Dinasti Mataram. 

Diceritakan, Amangkurat I pernah mengutus pengawalnya, Ki Pranataka, ke Nusakambangan untuk mencari bunga Wijayakusuma.

Bunga tersebut diyakini memiliki kekuatan mistis yang mampu mengembalikan kejayaan dan takhta raja. Dari sinilah muncul sebutan “Pulau Bunga-bungaan” yang melekat pada Nusakambangan di masa lalu

4. Bisa Dikunjungi Wisatawan

Meskipun dikenal sebagai kawasan tertutup, ternyata sebagian wilayah Nusakambangan terbuka untuk kegiatan wisata. 

Para wisatawan dapat mengunjungi beberapa pantai dan gua dengan pemandangan yang menakjubkan, seperti Pantai Cimiring, Pantai Permisan, Goa Ratu, Goa Putri, dan Goa Masigit Selo.

Menariknya, beberapa pemandu wisata dan pedagang suvenir di kawasan ini merupakan narapidana yang sedang menjalani masa asimilasi. Mereka menjual berbagai kerajinan tangan, termasuk batu akik khas Nusakambangan.

Akses menuju pulau ini dapat ditempuh melalui Pelabuhan Wijayapura di Cilacap menuju Pelabuhan Sodong dengan waktu penyeberangan sekitar 15 menit.

5. Menyimpan Potensi Tambang Kapur

Selain berfungsi sebagai kawasan pemasyarakatan dan wisata terbatas, sebagian wilayah Nusakambangan juga memiliki aktivitas industri, khususnya penambangan kapur. Wilayah karst di pulau ini menyimpan cadangan bahan baku.

Kegiatan penambangan dilakukan dengan pengawasan ketat, dan hasil tambang diangkut menggunakan jalur laut. Potensi alam ini menjadi salah satu sumber ekonomi penting bagi daerah sekitar.

6. Pelindung Alami dari Tsunami

Salah satu peran penting Nusakambangan yang jarang disadari banyak orang adalah fungsinya sebagai benteng alami dari ancaman tsunami. 

Karena posisinya berada di selatan Cilacap, pulau ini berfungsi menahan gelombang besar yang datang dari Samudra Hindia.

Ketika terjadi tsunami di Pangandaran pada tahun 2006, wilayah Cilacap relatif aman karena terlindungi oleh keberadaan Pulau Nusakambangan. 

Selain menahan gelombang laut tinggi, pulau ini juga membantu mengurangi dampak angin kencang yang berasal dari arah selatan.

Lebih dari sekadar pulau yang dikenal karena lapas berkeamanan tinggi, Nusakambangan adalah bagian penting dari sejarah, budaya, dan perlindungan alam bagi Cilacap. 

Di satu sisi, pulau ini menjadi simbol ketegasan hukum Indonesia, namun di sisi lain, juga menyimpan nilai historis dan potensi wisata yang tak kalah menarik.

Posting Komentar