Gunakan Tarian Hudoq dengan Iringan Sound Horeg, Rimba Group Klarifikasi
![]() |
| Rimba Group saat melakukan klarifikasi (Dok. Ist) |
JawaUpdate.com – Rimba Group, sebuah usaha penyewaan kostum asal Borneo, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka terkait penggunaan Tarian Hudoq dalam sebuah karnaval di Kota Malang, Jawa Timur.
Klarifikasi ini disampaikan melalui video yang diunggah akun TikTok resmi Rimba Group pada Sabtu, 1 November 2025.
Dalam video tersebut, pemilik Rimba Group mengakui bahwa penampilan Tarian Hudoq yang diiringi Sound Horeg di acara karnaval merupakan bentuk kelalaian dan kekhilafan pihaknya.
Mereka menyadari bahwa tindakan itu telah menyinggung masyarakat adat Dayak, terutama di wilayah Kalimantan Timur.
Melalui pernyataannya, Rimba Group menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat adat Dayak, khususnya kepada Lembaga Adat Dayak Bahau, Dayak Modang, dan Dayak Wehea.
Mereka mengakui bahwa Tarian Hudoq merupakan bagian penting dari tradisi dan upacara sakral masyarakat Dayak yang tidak seharusnya dipertunjukkan sembarangan.
Pihaknya juga menegaskan bahwa kesalahan tersebut murni karena kurangnya pengetahuan dan riset terhadap budaya Dayak.
Mereka mengakui tidak memiliki hak untuk menampilkan tarian tersebut dan menyesal karena tidak meminta izin dari lembaga adat terkait sebelumnya
Sebagai bentuk tanggung jawab, Rimba Group berjanji tidak akan lagi menampilkan atau menggunakan atribut Tarian Hudoq di masa mendatang.
Mereka juga akan menyerahkan seluruh perlengkapan seperti topeng dan aksesoris Hudoq kepada Dewan Adat Dayak Kalimantan Timur (DADKT) dan Persekutuan Dayak Kalimantan Timur (PDKT).
Langkah ini dilakukan sebagai wujud penyesalan dan komitmen untuk menghormati serta menjaga keaslian budaya masyarakat Dayak.
Sebagai bentuk itikad baik, Rimba Group juga menyatakan kesediaannya untuk menjalankan sanksi adat apabila ditetapkan oleh lembaga adat setempat.
Mereka berharap permohonan maaf ini dapat diterima oleh para tetua adat dan masyarakat Dayak yang merasa tersinggung atas insiden tersebut.
Sebelumnya, sebuah video penampilan Tarian Hudoq diiringi musik Sound Horeg dalam acara karnaval di Malang sempat viral di media sosial.
Banyak warganet, terutama dari Kalimantan Timur, mengecam aksi tersebut karena dianggap tidak menghormati kesakralan tarian yang biasanya dipertunjukkan dalam upacara adat untuk memohon berkah dan perlindungan.
Dengan klarifikasi ini, Rimba Group berharap dapat memperbaiki hubungan dengan masyarakat adat Dayak dan berkomitmen untuk lebih berhati-hati dalam mengangkat unsur budaya di masa depan.
